Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unair Ciptakan Platform Curhatorium Berbasis Gamifikasi untuk Dukung Penyintas Kesehatan Mental

Kompas.com, 11 Juli 2025, 18:52 WIB
Azwa Safrina,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menyikapi stigma masyarakat terhadap individu yang mencari bantuan kesehatan mental, sekelompok mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menciptakan inovasi platform digital bernama “Curhatorium” yang berbasis gamifikasi.

Platform ini bertujuan memberikan dukungan kesehatan mental bagi generasi muda.

Gamifikasi, yang merupakan penggunaan elemen permainan dalam konteks non-permainan, diharapkan dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan partisipasi pengguna.

Tim yang terdiri dari mahasiswa Usamah, Ni Putu Adina Saridewi, Carin Ongwinata, Ah Dliyaul Adlha Jamalul Lail, dan I Gede Arya Saputra berhasil mendapatkan pendanaan pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025.

Ketua tim, Usamah, menjelaskan bahwa Curhatorium dirancang sebagai ruang bagi generasi muda bercerita dan berinteraksi dalam platform digital yang berbasis gamifikasi.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Masa Ujian

Dengan target audiens berusia 16-30 tahun, tim ini berfokus pada kelompok rentan dengan menciptakan platform sebagai bentuk respons empati dan langkah preventif.

“Peer-support itu lebih ringan, relatable, dan menciptakan kedekatan emosional. Kami ingin menjadikan dukungan mental sebagai sesuatu yang membumi, bukan eksklusif atau menakutkan,” kata Usamah, Jumat (11/7/2025).

Curhatorium dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti tes kesehatan mental, journaling, konsultasi, serta misi yang akan menghasilkan XP (experience points) dan membuka level baru dengan nama lencana yang unik.

Untuk meningkatkan pengalaman pengguna, Curhatorium menghadirkan maskot bernama Sanny, sosok matahari yang akan mendampingi pengguna yang disebut Lunar.

Sanny berperan aktif mengajak pengguna tetap konsisten dalam proses refleksi dan pemulihan, sehingga proses healing terasa lebih ringan dan penuh apresiasi.

Sebelum menjadi platform digital, Curhatorium berawal sebagai komunitas yang diuji melalui metode Randomized Controlled Trial (RCT), yang menunjukkan peningkatan signifikan pada kesehatan mental pengguna.

Baca juga: Tinggal di Rumah Sempit? Ini 4 Cara Jaga Privasi demi Kesehatan Mental

“Jadi sebelum kami ubah ke dalam platform digital, kami ajukan survei kepada para responden untuk mengetahui apakah mereka tertarik dengan perubahan ini. Ternyata 67 persen responden mayoritas menyatakan tertarik,” tuturnya.

Usamah juga menambahkan bahwa saat pre-launching, platform ini mendapatkan respons positif dari 257 pengguna awal, yang menunjukkan bahwa Curhatorium dibangun berdasarkan kebutuhan nyata dan validasi pasar yang kuat.

Curhatorium memiliki beberapa fitur unggulan, antara lain mood and productivity tracker, share and talk, support group discussion, missions of the day, deepcard, chatbot dukungan mental, dan webinar.

“Kami juga menyediakan fitur pelaporan melalui website dan media sosial jika terjadi pelanggaran,” ungkapnya.

Dalam menjaga keamanan data pengguna, platform ini menerapkan prosedur operasional standar (SOP) internal dan cookies.

“Sejak awal, kami menerapkan SOP internal yang terintegrasi dengan sertifikasi ISO 27001 untuk menjaga keamanan data pengguna."

"Semua mitra menandatangani perjanjian anonimitas, dan interaksi berlangsung sesuai kaidah pertolongan psikologis pertama,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau