SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menertibkan bangunan liar di sepanjang Jalan Tambang Boyo hingga Jalan Pacar Keling.
Rencananya, lahan tersebut akan dibuat jalan dua arah.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya sudah membebaskan lahan di lokasi tersebut, sejak 2007 silam.
Akhirnya, baru di masa pemerintahannya dilakukan pembongkaran.
Baca juga: Momen Eri Cahyadi Video Call Ibu Pelanggar Jam Malam Anak di Surabaya
Diketahui, total ada 133 pedagang yang direlokasi dari area yang masuk Pasar Pacar Keling tersebut.
Mereka dipindahkan ke Pasar Tambahrejo, Pasar Gubeng Masjid, dan Pasar Pucang.
"Sekarang sudah dilaksanakan, dan sepakat dengan pedagang ada yang kita masukkan di tempat-tempat yang lainnya," kata Eri, Jumat (4/7/2025).
Baca juga: Eri Cahyadi Datangi Sejumlah Warung Saat Sweeping Jam Malam Anak
Dengan demikian, Eri telah memerintahkan jajarannya, untuk segera menata bekas bangunan liar.
Agar nantinya lingkungan tersebut tidak lagi menjadi kawasan yang kumuh.
"Karena (lahan) ini dulu sudah dibebaskan lama, terus difungsikan jalan, tapi gak tau dilakoni (enggak pernah dilakukan). Ini digawe sembarang kalir (dibuat apapun), semoga bermanfaat," jelasnya.
Baca juga: Pimpin Apel Sweeping Jam Malam Anak, Eri Cahyadi: Ini Bukan untuk Mengekang
Nantinya, kata Eri, Jalan Tambang Boyo dan Pacar Keling menjadi dua arah bisa menjadi dua arah.
Pengendara dari Jalan Prof Dr Moestopo hanya perlu lurus jika mau ke arah Jalan Kenjeran.
"Ini bisa jadi jalan dua arah, nanti yang dari Prof. Moestopo langsung ke sini (melewati Jalan Tambang Boyo dan Pacar Keling). Jadi berubah jalan ini, orang jadi jalan kembar," ujarnya.
Eri menargetkan, proses pengerjaan Jalan Tambang Boyo dan Pacar Keling tersebut bisa selesai bulan depan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang