SUMENEP, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menargetkan Sekolah Rakyat mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025–2026.
Pada tahap awal, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep akan membuka dua rombongan belajar (rombel) tingkat SD dan dua rombel tingkat SMP.
"Iya, InsyaAllah memang antara Juli dan Agustus ini. Tahun ajaran baru, ditargetkan ada dua rombel SD dan SMP," kata Kepala Dinsos P3A Sumenep Mustangin kepada Kompas.com, Rabu (2/7/2025).
Baca juga: Sekolah Rakyat di Sumenep Dikebut, Daftar Calon Siswa Masih Nihil
Mustangin menambahkan, jumlah siswa ditargetkan sebanyak 50 orang untuk SD dan 50 orang untuk SMP, khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin.
"Tahun ajaran baru, ya, target 50 orang SD dan 50 orang SMP," imbuh dia.
Awalnya, Dinsos P3A hanya mengusulkan lahan kosong untuk pembangunan sekolah, namun kemudian juga diajukan penggunaan sementara gedung milik SKB Batuan.
Baca juga: Retret Kepala Sekolah Rakyat Tahap II Digelar Besok, Ini Lokasinya
Gedung SKB Batuan dipilih sebagai lokasi sementara sambil menunggu pembangunan gedung permanen di lahan yang telah disiapkan.
Kementerian Sosial telah melakukan survei pada Minggu lalu untuk menilai kelayakan gedung dan kebutuhan rehabilitasi agar memenuhi standar Sekolah Rakyat.
"Awalnya kami mengusulkan tanah saja. Ternyata di perkembangan untuk Jawa Timur, untuk pemenuhan kuota ya Sumenep, segera membuka di tahun ajaran baru," ungkap dia.
Keputusan penggunaan SKB Batuan, menurut Mustangin, disepakati setelah rapat dengan Sekda dan koordinasi daring bersama pihak kementerian.
Program ini dirancang sebagai sekolah berasrama dengan sistem asrama, sehingga membutuhkan persetujuan serta kesiapan orangtua siswa.
Sebelum kegiatan belajar dimulai, tim Dinsos akan melakukan asesmen langsung ke rumah calon siswa untuk memastikan kondisi sosial dan kesiapan keluarga.
"Nanti kita lakukan asesmen, kita datangi yang bersangkutan, orangtuanya, karena ini kan asrama, harus ada kerelaan orangtua untuk menitipkan di sana, (datang) ke rumah masing-masing," jelasnya.
Pemkab Sumenep berharap kegiatan belajar dapat dipindahkan ke gedung permanen Sekolah Rakyat pada tahun ajaran berikutnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang