MALANG, KOMPAS.com - Kondisi Letda Laut (PM) Abu Yamin, anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal) Lantamal V Surabaya, berangsur membaik setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur.
Saat ini, ia tengah menjalani masa pemulihan di ruang rawat inap.
Letda Abu menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang yang diduga juru panggil penumpang (jupang) di Terminal Arjosari, Kota Malang, pada Kamis (26/6/2025).
Alfia Nurmaharani (26), anak pertama korban, mengungkapkan bahwa ayahnya telah melewati masa kritis.
Baca juga: Pengeroyokan Brutal di Terminal Malang, Korban Ternyata Anggota TNI AL Aktif
"Luka parah di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya mengharuskan tindakan medis serius dari tim dokter," ujarnya.
Alfia menjelaskan bahwa sejak awal dibawa ke IGD, ayahnya sebenarnya merasa sadar meskipun banyak darah yang keluar.
"Sejak awal dibawa ke IGD hari Kamis, ayah sebenarnya merasa sadar meski darah keluar banyak," tambahnya pada Minggu (29/6/2025).
Setibanya di rumah sakit, tim medis langsung memberikan serangkaian tindakan.
Awalnya, mereka menjahit luka di bagian wajah sebelah kanan dan dagu.
Operasi dilaksanakan keesokan harinya, yaitu Jumat (27/6/2025). "Jumat masuk ruang operasi sekitar jam setengah 11 pagi, selesai jam 4 sore. Ayah dibius total," jelas Alfia.
Operasi yang dilakukan melibatkan tim dokter spesialis bedah tulang, bedah saraf, dan bedah plastik.
Baca juga: Penjelasan Kadispenal soal Pengeroyokan Anggota TNI di Malang
Menurut Alfia, tindakan medis meliputi pemasangan pen pada jari ketiga dan keempat tangan kiri yang terluka, pembedahan plastik pada pipi sebelah kanan, serta pemasangan pelat atau pen di bagian hidung, tepatnya di antara kedua mata.
Selain itu, penanganan luka di kepala yang mengenai saraf juga dilakukan meskipun tergolong ringan.
"Yang menangani bapak ada dokter tulang, dokter saraf, dan dokter bedah plastik. Untuk kondisi jari sekarang, kata dokter masih bagus karena bapak masih bisa merasakan sentuhan. Bengkak di area mata juga sudah mulai kempis dan sekarang sudah boleh makan pakai mulut," ungkap Alfia.
Sebelumnya, diberitakan bahwa seorang perwira aktif TNI Angkatan Laut menjadi korban pengeroyokan brutal di Terminal Arjosari, Kota Malang, pada Kamis (26/6/2025) malam.
Baca juga: Prajurit TNI Babak Belur Dikeroyok 6 Juru Panggil Penumpang di Malang hingga Tak Sadarkan Diri
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka parah di bagian wajah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, membenarkan insiden tersebut.
Ia menjelaskan bahwa peristiwa pengeroyokan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, diawali oleh sebuah cekcok yang penyebabnya belum diketahui secara pasti.
"Kronologi awal secara garis besar diawali dengan cekcok. Namun, pemicu cekcok itu masih belum kami ketahui secara pasti," ujar Mega saat diwawancarai pada Jumat (27/6/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang