PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan kunjungan kerja ke Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (14/6/2025).
Kunjungan Khofifah ini untuk meninjau langsung kondisi SDN Kalibuntu 1 yang rusak akibat banjir pada Februari lalu.
Sekolah yang berada tepat di pinggir Sungai Kertosono itu mengalami kerusakan parah karena abrasi tanah dan hantaman banjir, menyebabkan dua ruang kelas ambruk dan lima lainnya terancam runtuh.
Baca juga: Wapres Gibran Mendadak Ziarah Makam Bung Karno Bersama Khofifah
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah meninjau langsung proses pembangunan bronjong sebagai pengamanan sungai di area belakang sekolah didampingi Wakil Bupati Probolinggo, RA Fahmi AHZ.
Ia juga menyapa ribuan warga Kalibuntu yang menyambutnya dengan antusias.
Gubernur membagikan kurma, sepatu, dan alat tulis kepada para siswa, sebagai bentuk perhatian terhadap kondisi pendidikan pascabencana.
“Di Kalibuntu ini, dampaknya cukup besar karena abrasi sungai. Dari tujuh ruang kelas di SDN Kalibuntu 1, dua sudah ambruk. Kami sedang merapikan bronjong di belakang sekolah, mudah-mudahan Agustus bisa selesai,” ujar Khofifah.
Baca juga: Di Depan Khofifah, Gibran Puji Jawa Timur karena Panennya Melimpah
Khofifah menjelaskan, abrasi di Kalibuntu sebenarnya sudah berlangsung lama.
Namun baru terkonfirmasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Februari 2025.
Ia menyebut sedimentasi sungai yang tinggi di sisi kanan dan pengikisan tanah di sisi kiri menyebabkan longsoran yang mengancam bangunan sekolah.
“Penanganan di sini adalah bagian dari program penanggulangan banjir senilai Rp 9 miliar, namun bukan hanya untuk satu titik ini. Total pengajuan ada 370 meter bronjong dengan tinggi 6–7 meter," kata dia
"Ini penting karena menyangkut ketahanan pangan, sebab di sini saja ada 18 hektar sawah terdampak,” tambahnya.
Baca juga: Banjir Rob Sayung Demak Kian Parah, Sepeda Motor Tak Berani Melintas
Sebagai informasi, penanganan darurat banjir dan abrasi di Kalibuntu menjadi bagian dari rangkaian program penguatan infrastruktur air di wilayah Jawa Timur.
Selain Kalibuntu, Gubernur Khofifah juga menyoroti daerah lain.
Seperti Pajarakan, Jember, dan Lumajang yang mengalami kerusakan jembatan, tanggul, hingga dampak material dari Gunung Semeru.