Kunjungan Khofifah ini untuk meninjau langsung kondisi SDN Kalibuntu 1 yang rusak akibat banjir pada Februari lalu.
Sekolah yang berada tepat di pinggir Sungai Kertosono itu mengalami kerusakan parah karena abrasi tanah dan hantaman banjir, menyebabkan dua ruang kelas ambruk dan lima lainnya terancam runtuh.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah meninjau langsung proses pembangunan bronjong sebagai pengamanan sungai di area belakang sekolah didampingi Wakil Bupati Probolinggo, RA Fahmi AHZ.
Ia juga menyapa ribuan warga Kalibuntu yang menyambutnya dengan antusias.
Gubernur membagikan kurma, sepatu, dan alat tulis kepada para siswa, sebagai bentuk perhatian terhadap kondisi pendidikan pascabencana.
“Di Kalibuntu ini, dampaknya cukup besar karena abrasi sungai. Dari tujuh ruang kelas di SDN Kalibuntu 1, dua sudah ambruk. Kami sedang merapikan bronjong di belakang sekolah, mudah-mudahan Agustus bisa selesai,” ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan, abrasi di Kalibuntu sebenarnya sudah berlangsung lama.
Namun baru terkonfirmasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Februari 2025.
Ia menyebut sedimentasi sungai yang tinggi di sisi kanan dan pengikisan tanah di sisi kiri menyebabkan longsoran yang mengancam bangunan sekolah.
“Penanganan di sini adalah bagian dari program penanggulangan banjir senilai Rp 9 miliar, namun bukan hanya untuk satu titik ini. Total pengajuan ada 370 meter bronjong dengan tinggi 6–7 meter," kata dia
"Ini penting karena menyangkut ketahanan pangan, sebab di sini saja ada 18 hektar sawah terdampak,” tambahnya.
Sebagai informasi, penanganan darurat banjir dan abrasi di Kalibuntu menjadi bagian dari rangkaian program penguatan infrastruktur air di wilayah Jawa Timur.
Selain Kalibuntu, Gubernur Khofifah juga menyoroti daerah lain.
Seperti Pajarakan, Jember, dan Lumajang yang mengalami kerusakan jembatan, tanggul, hingga dampak material dari Gunung Semeru.
“Menurut saya yang paling kolosal itu di Lumajang. Pagi sampai sore bronjongnya dipasang, malamnya terdorong lagi oleh material dari Semeru. Mohon doanya, kita semua berikhtiar bersama,” kata Khofifah.
Untuk perbaikan sekolah, gubernur meminta pemerintah daerah yang mengajukan.
Sementara itu, Kepala Desa Kalibuntu, Khairul Anam, mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan dan respons cepat dari Pemprov Jawa Timur terhadap kondisi sekolah dan warga usai banjir.
“Bu Gubernur ini ikatannya sangat luar biasa dengan masyarakat kami. Sudah 4 kali hadir di Kalibuntu, dan setiap kali hadir membawa solusi nyata," ujar Khairul.
"Kami sempat meliburkan siswa karena ruang kelas rusak berat akibat abrasi. Alhamdulillah, saat ini sudah ada proses perbaikan dan pembangunan bronjong yang ditinjau langsung oleh beliau,” kata dia.
Kepala Desa itu juga menegaskan bahwa kunjungan ini membuktikan program kerja Gubernur Khofifah bersifat konkret dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
“Ini kerja nyata, bukan janji. Harapan kami, beliau terus bekerja untuk masyarakat. Kami siap mendukung proses pembangunan Jawa Timur,” tambahnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2025/06/19/150900578/gubernur-khofifah-tinjau-sekolah-di-probolinggo-yang-rawan-rubuh-akibat