Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Museum Joyoboyo, Pemkab Kediri Gelar Pameran Artefak

Kompas.com, 5 Juni 2025, 06:50 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur mulai menguji coba operasional Museum Joyoboyo yang baru saja dibangun dengan menggelar pameran temporer artefak peninggalan sejarah.

Selain artefak, pameran sebagai pre-launching museum yang akan berlangsung pada 17 sampai 21 Juni 2025 itu akan memamerkan desain interior museum yang terletak di di Jalan Raya Totok Kerot, Desa Pagu, Kecamatan Pamenang tersebut.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi mengatakan, dalam pameran perdana sekaligus upaya menghidupkan museum itu, pihaknya akan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Baca juga: Dibangun Era Gibran, Museum Budaya Sains dan Teknologi Solo Diresmikan Agustus 2025

Mulai dari akademisi, budayawan, hingga pelestari sejarah akan dilibatkan guna memperkenalkan konsep museum sebelum memberikan masukan terhadap detail engineering design (DED).

“Prinsipnya, kita juga akan perkenalkan rencana desain museum ini seperti apa,” kata Mustika Prayitno Adi dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).

Pameran itu merupakan tindak lanjut dari arahan Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Kediri Hanindhito), agar museum bisa mengangkat cerita Kediri di masa lampau, searah dengan konsep storyline museum yang telah disusun sejak 2024.

Selain itu, museum ini diharapkan bisa menjadi salah satu destinasi wisata dan budaya baru di Kabupaten Kediri. Terlebih, menjadi edukasi sejarah bagi kaum muda.

Mustika menambahkan, museum itu akan menyimpan ratusan benda purbakala dari berbagai masa sejarah yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk dari proses ekskavasi maupun evakuasi.

Sejumlah koleksi Museum Joyoboyo milik Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, 2025.Dok Disbudpar Pemkab Kediri Sejumlah koleksi Museum Joyoboyo milik Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, 2025.

Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Disparbud Kabupaten Kediri, Eko Priyatno mengatakan, artefak yang dipamerkan nantinya merupakan artefak pilihan dan masterpiece unggulan koleksi Kediri.

"Jadi enggak semua perbendaharaan yang ada kita pamerkan,” ujar Eko Priyatno.

Baca juga: Warga Tolak Lingga-Yoni Terbesar di Nganjuk Dipindah ke Museum, Ini Alasannya

Sejauh ini, kata Eko, sudah ada 100 artefak yang menjadi koleksi museum. Namun, tidak semuanya akan ditempatkan secara langsung di ruang pamer.

Ada juga yang harus disimpan karena tergantung kondisi dan status artefak masing-masing.

Adapun Pemkab Kediri mulai gencar memulangkan benda-benda purbakala yang tersimpan di sejumlah tempat, termasuk artefak yang baru saja dipulangkan dari museum Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Mojokerto pada medio Desember 2024 sebanyak 14 buah arca.

Semua arca dari BPK wilayah Jawa Timur tersebut merupakan hasil ekskavasi atau penggalian arkeologis dari situs Tondowongso, Kediri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau