Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lepas dari Pengawasan Kakaknya, Balita 3 Tahun Tewas Ditabrak Kereta Gajayana di Tulungagung

Kompas.com, 4 Juni 2025, 12:57 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - MASP, balita berusia 3 tahun di Dusun Pundensari, Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), meninggal dunia akibat tertabrak Kereta Api (KA) Gajayana pada Rabu (4/6/2025) pagi.

Anak laki-laki kelahiran 17 Agustus 2022 ini, diduga lepas dari pengawasan kakaknya.

Menurut Kapolsek Rejotangan, AKP Kasiyanto, rumah korban memang dekat dengan jalur kereta api, sekitar 50 meter.

Saat kejadian, orang tua korban sedang beraktivitas di Pasar Rejotangan.

"Kakaknya disuruh jaga korban. Tapi saat kejadian, korban sendirian di dekat jalur kereta api," jelas Kasiyanto.

Baca juga: Sempat Kritis, Balita Situbondo Digigit Kobra di Bibir Saat Tidur di Lantai

Saat korban sedang bermain di tepi rel, sekitar pukul 05.30 WIB melaju KA Gajayana rute Jakarta menuju Malang.

Kereta kelas eksekutif tersebut, menabrak tubuh mungil korban yang sedang asyik bermain.

Dari bekas tumbukan, tubuh korban terpental sekitar 20 meter.

"Korban mengalami luka berat di bagian kepala. Saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia," jelas Kasiyanto.

Baca juga: Puluhan Balita dan Ibu Hamil di Buton Keracunan Makanan Usai Konsumsi Bubur Ayam

Warga sekitar yang melihat kejadian segera memberi tahu orang tua korban.

Tubuh korban lalu digotong sendiri oleh ayahnya dan dibawa pulang.

Saat personel Inafis Satreskrim Polres Tulungagung tiba di lokasi, jenazah korban sudah dimandikan oleh pihak keluarga.

"Hasil olah TKP dan keterangan para saksi, korban memang meninggal karena insiden dengan kereta api," pungkas Kasiyanto.

Baca juga: Perempuan Paruh Baya di Tulungagung Tewas Tertemper Kereta Api Malabar

Sehari sebelumnya, Selasa (3/6/2025), kecelakaan yang melibatkan kereta api terjadi di jalur kereta api di Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut.

Seorang nenek bernama Sringatin (70), warga Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut, tertabrak KA Malabar.

Lokasi kejadian ada di tengah area persawahan antara Stasiun Sumbergempol dan Stasiun Ngunut.

Tubuh korban terpental 25 meter dan terjatuh di tengah tanaman padi di tepi rel kereta api.

Sringatin meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Balita di Rejotangan Tulungagung Tersambar KA Gajayana, Lepas Pengawasan dari Kakaknya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau