LUMAJANG, KOMPAS.com - Warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengambil inisiatif membangun jembatan darurat guna menghubungkan jalan di dusun mereka dengan jembatan limpas.
Upaya ini dilakukan setelah jalan dusun terputus akibat terjangan banjir lahar hujan yang berasal dari Gunung Semeru pada Selasa (13/5/2025).
Kondisi ini semakin parah dengan adanya banjir lahar susulan yang terjadi pada Rabu (14/5/2025) sore.
Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, warga membuat jembatan darurat dari anyaman bambu yang dipasang di atas tiga batang pohon sebagai penopangnya.
Baca juga: Kenapa Dusun Sumberlangsep di Lumajang Kerap Terisolasi Saat Banjir Lahar Semeru?
Tanpa jembatan darurat ini, warga yang ingin melintas ke seberang sungai harus turun ke dasar sungai dan memanjat batu untuk mencapai jembatan limpas.
Ali, salah satu warga Dusun Sumberlangsep, mengungkapkan bahwa inisiatif pembuatan jembatan darurat ini muncul karena kepedulian terhadap anak-anak yang hendak pergi ke sekolah.
Ali menjelaskan bahwa kerusakan jalan di dusun mereka disebabkan oleh aliran lahar yang sangat besar.
"Rusaknya yang banjir Selasa sore itu, diperparah sama yang kemarin sore," tambahnya.
Baca juga: Polisi di Lumajang Seberangkan Siswa Pulang Sekolah Lewati Aliran Lahar Hujan Semeru
Siti, warga lainnya, juga menyampaikan bahwa kondisi terisolir ini telah lama dirasakan masyarakat Dusun Sumberlangsep.
Ia menegaskan bahwa warga tidak memiliki pilihan lain selain bertahan, karena mata pencaharian mereka berada di dusun tersebut.
"Di sini ada 139 KK, dulu sempat ditawari pindah ke huntap tapi kami menolak karena kerjanya di sini, ya berkebun ada yang di pasiran juga," ujarnya.
Warga Sumberlangsep berharap akses yang lebih mudah dan aman dapat segera dibangun, sehingga mereka tidak perlu khawatir saat banjir lahar menerjang kembali.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang