BANYUWANGI, KOMPAS.com - Jasad Rizal Sampurna, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi, Jawa Timur yang meninggal di Kamboja akan segera dipulangkan ke tanah air.
Rizal Sampurna diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja.
Proses kepulangan jenazah warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi yang sebelumnya masih simpang siur, hampir bisa dipastikan akan dilakukan antara tanggal 9 hingga 10 Mei 2025.
“Per tadi malam, berdasarkan hasil komunikasi kami dengan KP2MI diwakili P4MI Banyuwangu, sesuai info yang diterima dari Kedubes RI di Kamboja, untuk jadwal kepulangan jenazah Alm. Rizal, tidak berubah,” kata kuasa hukum keluarga Rizal, Bagus Trisula, Rabu (7/5/2025).
Biaya yang dibutuhkan untuk kepulangan Rizal ke Indonesia adalah sebesar 7.800 dolar AS, atau berkisar Rp 128,8 juta.
Besaran biaya itu membuat keluarga Rizal kaget, dan rencana pertama yang dilakukan adalah open donasi untuk membantu kepulangan jenazah Rizal.
Beberapa waktu kemudian, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan memberikan donasi dalam nominal tertentu, hingga akhirnya mengatakan bahwa akan menanggung sepenuhnya biaya yang dibutuhkan.
“Tapi info terbaru tadi malam, ternyata pihak KBRI menginfokan untuk biaya pemulangan sampai di Juanda ditanggung pihak pengelola gedung tempat dimana Rizal bekerja di Kamboja,” tutur Bagus.
Baca juga: Ponsel Korban TPPO Kamboja Asal Banyuwangi Diduga Dikuasai Komplotan Penipu
Sementara untuk biaya dari Bandara Juanda Sidoarjo hingga ke kampung halaman Rizal di Banyuwangi, pihaknya akan masih melakukan sejumlah koordinasi untuk memohon bantuan.
Pihaknya akan kembali berusaha berkomunikasi dengan Pemkab Banyuwangi terkait hal tersebut.
Namun juga akan mencari jalan lain yang dapat segera memberikan bantuan untuk proses pemulangan.
“Kami masih menunggu koordinasi dengan pihak Pemkab. Kalau mungkin dari Pemkab tidak menganggarkan itu, ya seperti biasa yg kami lakukan selama ini, akan membuat permohonan kepada KP2MI/BP3MI Jatim agar dibbantu ambulans sampai ke rumah duka,” bebernya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang