PASURUAN, KOMPAS.com - KH. Akhmad Nurkholis, pengasuh Pondok Pesantren Metal, Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur meminta aparat kepolisian harus serius memutus rantai perdagangan narkoba.
Pesan tersebut disampaikan setelah dia menemui 5 pelaku penculikan yang dialami santrinya pada pekan lalu.
"Ke depan yang terpenting adalah bagaimana peredaran narkoba, khususnya di Pasuruan harus putus dan tidak lagi ada pengguna maupun pengedar," kata Nurkholis usai mengikuti rilis penangkapan otak penculikan di Polres Pasuruan Kota, Senin (28/4/2025).
Baca juga: Polisi Ungkap Peran 4 Tersangka dalam Penculikan Santri Ponpes Metal Rejoso
Ia menjelaskan bukti masih adanya peredaran narkoba yang melibatkan jaringan tersebut sudah menimpa santrinya, Muhammad Sulaiman yang menjadi korban salah sasaran penculikan.
Bahkan hal itu diperkuat 4 tersangka yang menculik dan satu otak penculikan adalah residivis pengguna dan pengedar narkoba.
"Terima kasih juga kepada media yang sudah mulai mengawal kasus ini. Seperti diketahui 4 tersangka yang diamankan positif pengguna narkoba," kata dia menambahkan.
Baca juga: Kasus Penculikan Dramatis, Pengurus Pastikan Pelaku Penculikan Bukan Santri di Ponpes Metal
Maka itu, ia berpesan agar aparat penegak hukum lebih serius memutus rantai peredaran perdagangan narkoba.
Juga memberi efek jera pada pelaku sesuai perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Kami berharap APH (kepolisian) juga serius untuk memberantas jika menemukan jaringan narkoba, sabu dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Ternyata Ongkos Penculikan Santri di Pasuruan Sebesar Rp 8 Juta
Sebelumnya, Satuan Reskrim dan Narkoba Polres Pasuruan sudah mengamankan 5 tersangka yang terlibat penculikan Muhammad Sulaiman, seorang santri Ponpes Metal yang dikira membawa sabu seberat 200 gram atau senilai 200 juta, Senin (21/4/2025) malam.
Polisi langsung bergerak cepat untuk melakukan pengejaran hingga akhirnya pelaku penculikan diamankan di pintu keluar Tol Kebomas Gresik pada keesokan harinya.
Dari hasil penyelidikan, kasus penculikan santri murni salah sasaran oleh para pelaku yang terlibat pada perdagangan narkoba.
Saat ini, pihak Polres Pasuruan Kota sedang mencari dua orang buronan lainnya yang diduga juga terlibat aksi penculikan dan perdagangan narkoba.
"Kami akan terus mencari nama-nama yang disebutkan oleh para pelaku yaitu P dan U yang diduga pelaku yang ikut melakukan penculikan," kata Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang