MALANG, KOMPAS.com - Pasien korban pencabulan oleh AY, dokter di Rumah Sakit Persada Kota Malang, Jawa Timur, akan melapor ke kepolisian.
Hal itu disampaikan oleh penasihat hukum terduga korban pencabulan, Satria Marwan, pada Rabu (16/4/2025).
Namun, pihaknya belum tahu kapan akan melaporkan terduga pelaku.
Sebelum melaporkan kasus tersebut, pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi secara intensif dengan korban untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada.
"Ini kan korban masih berada di tempat asalnya (Bandung, red), beliau kan bukan orang Malang, jadi masih menunggu, masih akan berkoordinasi lagi untuk bertemu langsung datang ke Malang, jadi kami masih melengkapi materi hukumnya, tapi sesegera mungkin kami laporkan," kata Satria Marwan, Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Cerita Korban Pencabulan Dokter di Malang, dari Kronologi sampai Diduga Direkam
Pihaknya juga masih akan menentukan apakah akan melapor ke Polresta Malang Kota atau Polda Jatim.
Dia mengatakan, terduga korban baru berani mengungkapkan kejadian yang dialaminya saat ini karena menilai waktu yang tepat.
"Banyak faktor, ya. Yang pertama, korban ini bukan orang Malang, jadi dia enggak punya teman di sini, enggak tahu bagaimana caranya, jadi sebelumnya merasa takut. Nah, kebetulan belum lama ini juga ada kasus pelecehan seksual lainnya di Malang, sehingga korban mengetahui ada informasi tersebut yang memotivasi dirinya untuk speak up," ungkapnya.
Baca juga: Dokter di RS Persada Malang Diduga Lecehkan Pasien Perempuan
Dia mengatakan, korban saat ini menginginkan keadilan di hadapan hukum.
Menurutnya, korban juga mengalami trauma psikis selama tiga tahun terakhir karena merasa persoalan yang dialaminya belum usai.
"Selama ini dia (terduga korban, red) cukup tersiksa secara batin, jadi kerugian mental, ya. Bayangkan bagaimana rasanya mengalami apa yang dialami korban selama tiga tahun memendam takut untuk speak up, secara mental terguncang," katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan berinisial QAR (31) mengaku kepada publik telah menjadi korban pencabulan oleh oknum dokter di RS Persada Kota Malang, Jawa Timur.
Hal itu diungkapkannya melalui beberapa postingan di media sosial Instagramnya pada Selasa (15/4/2025).
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, QAR mengatakan, peristiwa yang dialaminya terjadi pada September 2022 lalu.
Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, itu menyampaikan bahwa pada saat itu dirinya sedang berlibur ke Malang.
Pihak RS Persada telah menonaktifkan sementara oknum dokter berinisial AY yang diduga melakukan pencabulan terhadap pasiennya.
Pihak RS juga tengah mendalami kebenaran informasi yang telah beredar di media sosial dan masih berupaya mengonfirmasi AY.
Meski begitu, pihak RS membenarkan bahwa terduga oknum dokter yang dimaksud berdasarkan informasi yang viral tersebut benar dari RS Persada Hospital di Kota Malang.
"Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan (AY) adalah dokter di Persada Hospital. Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan," kata Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, Rabu (16/4/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang