Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saiful Ungkap Pengisian Bahan Bakar di SPBU Patal Malang Tak Sesuai Takaran

Kompas.com, 11 April 2025, 13:00 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

MALANG, KOMPAS.com - Beginilah kronologi lengkap seorang pria di Malang, Jawa Timur, beli pertalite di SPBU diduga takaran kurang.

Pria tersebut adalah Saiful Amin(40), warga Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Polres Malang Temukan Takaran Pertalite Tak Sesuai di SPBU Lawang, tetapi Masih Wajar

Kronologinya berawal saat Saiful membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di SPBU Patal, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Minggu (10/4/2025).

BBM yang ia beli diduga tidak sesuai takaran.

Saiful Amin menyebut, saat itu pihaknya membeli BBM sebanyak 3 liter, tetapi yang ia dapatkan setelah melalui pengukuran, hanya 2,8 liter, alias berkurang sebanyak 200 mililiter.

"Pengukuran itu dilakukan petugas SPBU ketika saya curiga pengisian yang dilakukan petugas tidak sesuai takaran," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (10/4/2025), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Hasil investigasi Pertamina Terkait Pertalite Campur Air di SPBU Trucuk Klaten

Amin menceritakan awal mula munculnya kecurigaan ketika ia mengisi sepeda motornya dengan BBM Pertalite di SPBU dengan pembelian sebanyak Rp 70.000 atau 7 liter.

Ia mengaku saat hendak melakukan pengisian itu, pihaknya berangkat dari rumah ke SPBU Patal sejauh 2 kilometer, menggunakan sepeda motor Honda CBR 150 cc tahun 2013 dalam kondisi standar.

"Ketika berangkat, BBM di sepeda motor saya tersisa sekitar 1/2 liter. Artinya sangat cukup untuk perjalanan ke SPBU," tuturnya.

Usai membeli BBM sebanyak 7 liter untuk sepeda motornya, ia pulang dan memindahkan BBM di sepeda motornya itu ke mobil pribadinya, menggunakan media botol air mineral berukuran 1,5 liter.

Saat itulah ia terkejut karena BBM yang dipindahkan hanya tersisa kurang dari 4 botol air mineral, atau sekitar kurang dari 6 liter.

"Kalaupun berkurang karena perjalanan pulang saya dari SPBU, masak sampai 1,5 liter berkurangnya. Padahal dari SPBU saya langsung pulang dan sepeda motor saya dalam kondisi standar.

Artinya seharusnya tidak berkurang sebanyak itu," ujarnya.

Untuk menjawab kecurigaannya, ia kembali ke SPBU untuk membeli BBM pertalite lagi.

Pihaknya ingin menguji keakuratan pengisian BBM di sana, dengan cara mengisi BBM ke botol air mineral berukuran 1,5 liter yang sudah ia bawa.

Halaman:


Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau