SURABAYA, KOMPAS.com - Pengamat kepolisian, Bambang Rukminto, mengatakan, Irjen Pol Nanang Avianto meninggalkan banyak Pekerjaan Rumah (PR) saat menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Timur. Ia diharapkan mampu membuat terobosan setelah resmi menjabat Kapolda Jatim.
Irjen Pol Nanang Avianto akan menggantikan Komjen Pol Imam Sugianto untuk menakhodai Polda Jatim. Irjen Nanang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Timur. Sedangkan Komjen Imam diamanatkan sebagai Astamaops Mabes Polri.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, mutasi ini merupakan hal yang wajar di ranah Polri sebagai penyegaran dan pembinaan karier.
“Mutasi ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika organisasi Polri. Selain sebagai penyegaran, ini juga bagian dari pembinaan karier untuk meningkatkan profesionalisme anggota,” katanya dalam keterangan, Kamis (13/3/2025).
Baca juga: Mutasi di Polda Jatim: Nanang Avianto Jabat Kapolda, Sejumlah Kapolres Diganti
Bambang menilai, mutasi yang dilakukan Polri kali ini kurang maksimal. Bahkan, cenderung mengabaikan rekam jejak pejabat.
“Mutasi tanpa ada upaya pertanggungjawaban kepada publik terkait kinerja saat mengemban jabatan sebelumnya,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/3/2025).
Dikhawatirkan, mutasi Polri saat ini memunculkan asumsi di kalangan masyarakat bahwa pejabat lari dari tanggung jawab.
Baca juga: Resmi Jabat Kapolda Jatim, Irjen Nanang Avianto Memiliki Kekayaan Rp 10,2 Miliar
Terlebih, di masa kepemimpinan sebelumnya, banyak PR kasus yang harus segera diselesaikan.
“Lebih parah lagi bila mutasi tersebut berupa promosi ke jabatan yang lebih tinggi atau wilayah yang lebih besar,” imbuhnya.
Ia berharap, penunjukkan jabatan di semua wilayah telah melalui asesmen SDM secara matang dan profesional.
Bukan hanya kompetensi maupun prestasi, tetapi juga rekam jejak serta integritas moralitas personel.
“Jangan sampai kasus seperti Kapolres Ngada yang melakukan tindak pidana kekerasan seksual terulang lagi,” jelasnya.
Bambang mengatakan, Irjen Nanang Avianto yang ditunjuk menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur masih memiliki banyak PR di wilayah kepemimpinan sebelumnya di Kaltim.
Misalnya saja, kasus insiden penyerangan kepada warga, bahkan ada yang tewas di Pos Hauling Batu Bara, Dusun Muara Kate, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, hingga kini masih abu-abu.
“Makanya saya sebutkan masih ada problem terkait merit sistem di kepolisian,” bebernya.