BLITAR, KOMPAS.com - Sebanyak empat anak di Kabupaten Blitar dilaporkan meninggal dunia akibat terjangkit virus demam berdarah (DBD) dalam dua bulan pertama tahun 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, mengungkapkan bahwa satu anak meninggal dunia karena DBD pada bulan Februari 2025.
"Di bulan Januari, kasus melonjak dan jumlah yang meninggal tiga. Jadi total dalam dua bulan pertama tahun ini ada empat," ujar Christine kepada Kompas.com, Rabu (12/3/2025).
Anak yang meninggal pada Februari 2025 adalah seorang anak perempuan berusia 9 tahun yang tercatat sebagai warga Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Baca juga: Usai DBD, Chikungunya Mulai Mewabah di Madiun
Sementara itu, tiga anak yang meninggal pada bulan Januari terdiri dari perempuan berusia 9 tahun, 1 tahun, dan 9 bulan.
Jumlah kasus infeksi virus dengue (IVD) pada Februari 2025 tercatat sebanyak 103 kasus, mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan Januari yang mencapai 389 kasus.
Dari 103 kasus IVD tersebut, 34 di antaranya termasuk kategori demam berdarah dengue (DBD), yaitu fase kesakitan yang cukup parah dalam kasus IVD.
Christine tidak mengungkapkan penyebab penurunan kasus IVD pada bulan Februari.
Namun, ia membenarkan bahwa jumlah kasus pada Januari, yakni 389, merupakan rekor tertinggi untuk jumlah kasus bulanan IVD ataupun DB.
Pada tahun 2024, terjadi lonjakan kasus hingga lebih dari 1.300, di mana bulan Maret 2024 mencatatkan kasus bulanan tertinggi sebanyak 256.
Christine menyatakan bahwa kasus kematian akibat infeksi virus dengue sebenarnya dapat dicegah jika pasien segera mendapatkan penanganan medis.
"Jika seorang anak mengalami demam tinggi dengan suhu 39 derajat Celsius atau lebih selama dua hingga tiga hari, harus segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan," tambahnya.
Meskipun demikian, ia mengakui bahwa akhir-akhir ini infeksi virus dengue yang disebarkan melalui gigitan nyamuk tidak selalu ditandai dengan suhu badan tinggi.
Untuk menahan laju penyebaran virus dengue, Christine mengimbau masyarakat agar rajin membasmi sarang dan tempat bertelurnya nyamuk.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang