BANYUWANGI, KOMPAS.com - Turunnya anggaran pembinaan cabang olahraga (cabor) memicu ketegangan di musyawarah kerja (musker) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banyuwangi yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Banyuwangi Sabtu (8/3/2025).
Puluhan perwakilan cabor yang hadir dalam rapat tersebut bersitegang dan terlibat perdebatan.
Mereka menilai, nominal anggaran yang akan turun itu jauh dari kebutuhan yang seharusnya.
“Kita diberi tahu oleh Kadispora (Kepala dinas pemuda dan olahraga) Banyuwangi, anggaran untuk KONI tahun ini Rp 2,7 miliar. Anggaran tersebut sudah termasuk dengan semua kegiatan yang ada selama tahun 2025,” kata Ketua Cabor Panahan, Bonavita Budi Wijayanto, Senin (10/3/2025).
Baca juga: Dinas Sosial Bengkulu Gerebek Gedung KONI yang Dijadikan Tempat Mabuk dan Mesum
Sementara tahun ini, KONI dihadapkan pada dua tugas besar, yaitu mempersiapkan dan memberangkatkan atlet menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025 di Malang Raya.
Selanjutnya, program pembinaan reguler bagi puluhan cabor harus tetap diselenggarakan dari anggaran olahraga yang diberikan Pemkab kepada KONI Banyuwangi.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua KONI Banyuwangi, Ahmad Khoirullah mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus berupaya berkomunikasi dengan Pemkab Banyuwangi untuk bisa mendorong anggaran olahraga.
“Secara resmi belum disebutkan berapa nominal yang disetujui oleh Pemkab. Saya pun terkejut dengan informasi yang disampaikan Dispora kepada cabor sehingga menimbulkan kegaduhan saat raker,” ujar Khoirullah.
Kini, KONI Banyuwangi disebutnya akan terus berupaya memperjuangkan kenaikan anggaran melalui rapat koordinasi dengan dinas terkait dan Bappeda.
Baca juga: Dugaan Korupsi Dana KONI, Mantan Bupati Alor Diperiksa Jaksa
KONI menargetkan, anggaran yang turun tahun ini minimal lebih tinggi dari anggaran dibandingkan saat Porprov tahun 2023 yaitu sekitar atau di atas Rp 4 miliar.
“Ini penting, agar bisa memenuhi kebutuhan Porprov dan pembinaan dasar,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris KONI Jatim, Akmal Budianto yang juga hadir dalam raker berharap hasil raker dapat memperkuat komitmen cabor di Banyuwangi untuk membangun prestasi bersama, terutama saat berlaga di Porprov Jatim bulan Juli mendatang.
Akmal sempat menyinggung terkait efisiensi anggaran yang berpotensi menjadi biang turunnya besaran anggaran pembinaan cabor KONI Banyuwangi.
Dia berharap, efisiensi anggaran yang terjadi saat ini terjadi tidak berdampak pada pembangunan olahraga di Banyuwangi.
"Yang penting (efisiensi) tidak mengganggu program prioritas. Porprov dan olahraga masuk dalam prioritas,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang