Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disperindag Kota Pasuruan Temukan MinyaKita Tidak Sesuai Volume

Kompas.com, 10 Maret 2025, 21:36 WIB
Moh. Anas,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan melakukan uji sampling terhadap minyak goreng merek MinyaKita.

Dari enam botol yang diuji, ditemukan bahwa tiga produsen tidak memenuhi standar volume yang tertera pada kemasan.

Pihak Disperindag mengimbau pedagang dan pembeli untuk lebih waspada dan tidak menjual atau membeli produk yang isinya kurang dari kewajaran.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pasuruan, Riski Pramita, bersama sejumlah petugas uji tera, mengambil sampel dari MinyaKita di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan, pada Senin (10/03/2025).

Baca juga: Takaran Minyakita Disunat, Wamentan Perintahkan Pengecekan Nasional

"Hasilnya dari enam produsen, ditemukan tiga produsen MinyaKita yang tidak sesuai volume yang tertera dalam kemasan, baik botol maupun kantong plastik. Yang diperiksa tadi kemasan satu liter semuanya," ujar Riski.

Dari hasil uji takar yang dilakukan Disperindag, tiga produsen yang memenuhi standar volume adalah Wilmar dengan isi 1.015 ml, PT Asean Argo Joyo Jakarta dengan isi 990 ml, dan PT Mahesi Agri Karya juga dengan isi 990 ml.

Sementara itu, tiga produsen yang tidak sesuai volume adalah CV Aneka Sawit Surabaya dengan isi 945 ml, CV Amaly Food Gresik dengan isi 970 ml, dan PT Kusuma Mukti Remaja Karanganyar, Jawa Tengah, dengan isi 980 ml.

"Menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27 Tahun 2017, batas kekurangan maksimal hanya 15 ml per liter. Namun, beberapa produk yang ditemukan di lapangan justru jauh di bawah standar," tambahnya.

Menanggapi hasil temuan ini, Disperindag mengimbau agar pembeli lebih memperhatikan dan mengawasi peredaran MinyaKita yang tidak sesuai volumenya.

Sebelumnya, di beberapa daerah ditemukan kemasan botol MinyaKita yang kurang volume hingga 25 persen.

"Kalau di Pasuruan sudah tidak ada minyak yang kemasan 1 liter tetapi isinya hanya 750-800 mililiter. Penjual bisa menolak jika ada kiriman barang yang tidak sesuai ukuran volumenya," pesan Riski.

Baca juga: Soal Minyakita Kurangi Takaran, Pemprov Kalteng Siap Beri Sanksi Produsen Nakal

Disperindag Kota Pasuruan berencana untuk melaporkan hasil temuan ini secara berjenjang ke Disperindag Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Perdagangan.

Sementara itu, Wiwik, salah satu penjual sembako di Pasar Kebonagung, menyatakan bahwa peredaran MinyaKita yang kurang volume tidak ditemukan dalam dua pekan terakhir.

Untuk menghindari masalah tersebut, ia memilih untuk menjual MinyaKita dari produsen yang sudah dikenal.

"Karena kalau MinyaKita yang 'banci' itu sudah tidak ada. Saya lebih baik menjual MinyaKita yang sudah dikenal lama produsennya atau menjual minyak goreng selain merek MinyaKita. Karena lebih aman dan pembelinya percaya," ungkap Wiwik.

Dari pantauan Kompas.com, harga MinyaKita di Kota Pasuruan rata-rata dijual di atas harga eceran tertinggi (HET), yakni sebesar Rp 17.000 per liter.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau