Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMP di Pasuruan Jadi Korban Penganiayaan Usai Dituduh Curi Motor

Kompas.com, 15 Januari 2025, 23:14 WIB
Moh. Anas,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - FA, seorang pelajar SMP asal Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menjadi korban penganiayaan oleh seorang ibu dan anak pada Senin (13/1/2025).

Aksi tersebut mencuat setelah terekam warga sekitar dan viral hingga berujung pada laporan ke aparat kepolisian.

Keluarga korban tidak terima karena korban dituduh mencuri sepeda motor.

Baca juga: Antisipasi PMK, Pemkab Pasuruan Tutup Pasar Hewan Selama 2 Pekan

Dari video yang berdurasi 1 menit 25 detik, terlihat FA menjadi korban penganiayaan setelah dipukul dan ditendang oleh RV dan NA, anak dan ibu asal Dusun Pandean, Desa Kidul Dalem, Kecamatan Bangil. NA diketahui merupakan seorang ASN.

Menurut keluarga korban, penganiayaan tersebut terjadi begitu cepat. Saat itu, FA mau berkunjung ke rumah saudaranya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Kejadiannya mendadak. Tiba-tiba saudara saya itu diserang tanpa alasan yang jelas,” tutur Abdillah Burhanuddin, saudara korban FA, Rabu (15/01/2025).

Baca juga: DPRD Pasuruan Larang PDAM Naikkan Tarif Air, Apa Alasannya?

Burhan menjelaskan, dalam kejadian itu, RV dan ibunya menuduh korban telah mencuri sepeda motor.

Padahal, tudingan tersebut tidak benar.

"Itu dari jauh, pas jalan, teriak maling-maling, kemudian menghajarnya. Ibunya juga ikut marah-marah," paparnya.

Tidak terima dengan tindakan tersebut, keluarga korban FA akhirnya melapor ke Polsek Bangil.

“Kami ingin masalah ini segera selesai. Polisi harus bertindak tegas agar pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya,” harap Burhan.

Bahkan, salah satu warga yang melihat kejadian juga menyayangkan tindakan anak dan ibu yang tega menganiaya tanpa bukti.

“Seharusnya ada bukti dulu sebelum menuduh orang, apalagi sampai main hakim sendiri seperti itu,” kata Yanti, warga setempat.

Kapolsek Bangil, Kompol Sukiyanto membenarkan adanya laporan terkait kasus penganiayaan tersebut. Pihaknya langsung melimpahkan laporan tersebut ke Polres Pasuruan.

“Iya, benar ada laporan. Namun kami tindaklanjuti dengan melimpahkan ke Polres Pasuruan, karena terlapor melibatkan usia di bawah umur," terangnya.

Sementara itu, Satuan Reskrim Polres Pasuruan sudah melakukan penyelidikan dengan memanggil beberapa saksi.

"Iya, pengaduan sudah kita terima. Selanjutnya akan kita lakukan penyelidikan dan melakukan klarifikasi kepada para saksi," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Doni Meidianto.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau