Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Pandanwangi Jadi Favorit Penumpang di Daop 9 Jember, Tiketnya Cuma Rp 8.000

Kompas.com, 28 Desember 2024, 19:40 WIB
Bagus Supriadi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.COM - Kereta api (KA) Pandanwangi yang melayani rute Jember-Ketapang kini menjadi pilihan utama bagi penumpang di Daerah Operasional (Daop) 9 Jember.

Pemesanan tiket untuk keberangkatan mulai 1 Januari 2025 telah dibuka sejak Jumat (27/12/2024) dengan harga tiket sebesar Rp 8.000.

Sebelumnya, pemesanan tiket KA Pandanwangi sempat ditangguhkan akibat penyesuaian pada sistem ticketing.

“Pemesanan tiket KA Pandanwangi yang merupakan KA lokal bisa dilakukan hingga H-7 keberangkatan. Pemesanan tiket dibuka sampai keberangkatan 2 Januari 2025,” kata Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, pada Sabtu (28/12/2024).

Baca juga: KAI Daop 9 Jember Sediakan Promo Tiket 30 Persen, Ini Syarat dan Jadwalnya


Baca juga: Kepadatan Kendaraan di Puncak Bogor dan Rencana Penggunaan Ganjil Genap Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Cahyo menjelaskan bahwa KA Pandanwangi memiliki kapasitas 763 penumpang per perjalanan, dengan empat jadwal perjalanan setiap harinya yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember.

“KA Pandanwangi merupakan KA favorit masyarakat, karena harga tiketnya yang cukup terjangkau yaitu Rp 8.000. Selain itu, waktu perjalanan yang cepat dan tingkat ketepatan waktu yang tinggi juga menjadi daya tarik,” tambahnya.

Sejak dimulainya masa Angkutan Nataru pada 19 Desember hingga 27 Desember, KA Pandanwangi telah melayani total 31.806 penumpang, dengan rata-rata 3.534 penumpang per hari.

Baca juga: Libur Natal, 3 Jalur Ekstrem di Gunungkidul Diupayakan Hilang dari Google Maps, Mana Saja?

Tiket untuk KA Pandanwangi

KA Pandanwangi melayani rute Jember-Ketapang Banyuwangi setiap hari Kompas.com/Dokumentasi KAI Daop 9 Jember KA Pandanwangi melayani rute Jember-Ketapang Banyuwangi setiap hari

Mengingat tingginya animo masyarakat untuk menggunakan kereta api selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, KAI Daop 9 Jember mengimbau penumpang agar bijak dalam membawa barang bawaan ke dalam kabin.

Sesuai aturan, setiap penumpang diperbolehkan membawa barang bawaan maksimal 20 kg dengan dimensi tidak lebih dari 70x48x30 cm.

“Penumpang disarankan tidak membawa barang bawaan berlebih, karena dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain. Selain itu, KAI Daop 9 Jember juga mengimbau agar tidak memakai perhiasan yang mencolok saat naik kereta api, karena bisa mengundang terjadinya tindak kejahatan,” tuturnya.

Baca juga: 7 Kereta Api yang Terlambat karena Truk Mogok di Banyumas, Apa Saja?

Hingga berakhirnya masa Angkutan Nataru pada 5 Januari 2025, total tempat duduk yang tersedia mencapai 25.290, di mana 12.687 di antaranya merupakan tiket yang tersedia untuk KA Pandanwangi.

"KAI Daop 9 Jember mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan pembukaan kembali pemesanan tiket KA Pandanwangi guna menghindari kehabisan, terutama di masa liburan seperti Nataru," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa dengan menggunakan kereta api, pelanggan tidak hanya mendapatkan kenyamanan perjalanan, tetapi juga turut mendukung moda transportasi yang ramah lingkungan.

Baca juga: Lokasi Jalur Kereta Api di Daop 5 Purwokerto yang Rawan Bencana, Mana Saja?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau