Salin Artikel

KA Pandanwangi Jadi Favorit Penumpang di Daop 9 Jember, Tiketnya Cuma Rp 8.000

JEMBER, KOMPAS.COM - Kereta api (KA) Pandanwangi yang melayani rute Jember-Ketapang kini menjadi pilihan utama bagi penumpang di Daerah Operasional (Daop) 9 Jember.

Pemesanan tiket untuk keberangkatan mulai 1 Januari 2025 telah dibuka sejak Jumat (27/12/2024) dengan harga tiket sebesar Rp 8.000.

Sebelumnya, pemesanan tiket KA Pandanwangi sempat ditangguhkan akibat penyesuaian pada sistem ticketing.

“Pemesanan tiket KA Pandanwangi yang merupakan KA lokal bisa dilakukan hingga H-7 keberangkatan. Pemesanan tiket dibuka sampai keberangkatan 2 Januari 2025,” kata Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, pada Sabtu (28/12/2024).

Cahyo menjelaskan bahwa KA Pandanwangi memiliki kapasitas 763 penumpang per perjalanan, dengan empat jadwal perjalanan setiap harinya yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember.

“KA Pandanwangi merupakan KA favorit masyarakat, karena harga tiketnya yang cukup terjangkau yaitu Rp 8.000. Selain itu, waktu perjalanan yang cepat dan tingkat ketepatan waktu yang tinggi juga menjadi daya tarik,” tambahnya.

Sejak dimulainya masa Angkutan Nataru pada 19 Desember hingga 27 Desember, KA Pandanwangi telah melayani total 31.806 penumpang, dengan rata-rata 3.534 penumpang per hari.

Mengingat tingginya animo masyarakat untuk menggunakan kereta api selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, KAI Daop 9 Jember mengimbau penumpang agar bijak dalam membawa barang bawaan ke dalam kabin.

Sesuai aturan, setiap penumpang diperbolehkan membawa barang bawaan maksimal 20 kg dengan dimensi tidak lebih dari 70x48x30 cm.

“Penumpang disarankan tidak membawa barang bawaan berlebih, karena dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain. Selain itu, KAI Daop 9 Jember juga mengimbau agar tidak memakai perhiasan yang mencolok saat naik kereta api, karena bisa mengundang terjadinya tindak kejahatan,” tuturnya.

Hingga berakhirnya masa Angkutan Nataru pada 5 Januari 2025, total tempat duduk yang tersedia mencapai 25.290, di mana 12.687 di antaranya merupakan tiket yang tersedia untuk KA Pandanwangi.

"KAI Daop 9 Jember mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan pembukaan kembali pemesanan tiket KA Pandanwangi guna menghindari kehabisan, terutama di masa liburan seperti Nataru," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa dengan menggunakan kereta api, pelanggan tidak hanya mendapatkan kenyamanan perjalanan, tetapi juga turut mendukung moda transportasi yang ramah lingkungan.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/12/28/194010078/ka-pandanwangi-jadi-favorit-penumpang-di-daop-9-jember-tiketnya-cuma-rp

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com