Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Investasi Skincare di Pasuruan Terus Bertambah, Bagaimana Modusnya?

Kompas.com, 27 Desember 2024, 12:30 WIB
Moh. Anas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Penipuan bermodus investasi skincare Kim Fam Beauty (KFB) terus bertambah, dan tidak hanya menjerat ibu-ibu, tetapi juga seorang pemuda yang mengalami kerugian hingga Rp 267 juta.

Pemilik produk KFB, Imro'tul Mustafidah (IM), diduga menipu korban dengan tawaran keuntungan besar serta iming-iming umrah gratis.

Sementara itu, banyak korban melaporkan bahwa pelaku telah berganti akun dan menyatakan pailit.

Baca juga: Tergoda Laba Tinggi, Ibu-ibu Asal Surabaya Tertipu Bisnis Skincare hingga Ratusan Juta Rupiah

Ahmad Madani Ilmi (26), seorang pemuda asal Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, menyadari dirinya menjadi korban penipuan pada Juli 2024 setelah menyetor modal sebesar Rp 267 juta kepada IM.

"Saya melaporkan ini karena uang yang saya setor hanya diberi keuntungan Rp 100.000 per bulan. Bahkan sekarang tidak ada kabar uang itu ke mana. Karena pemilik KFB tak bisa dihubungi," ungkap dia.

Ahmad menjelaskan bahwa ia tertarik pada investasi tersebut karena iming-iming bagi hasil yang cukup tinggi, yakni 20 persen.

Baca juga: Bayang-bayang PHK dan Harapan Buruh PT Sritex di Tengah Status Pailit...


Baca juga: Warga Salatiga Geger, Ditemukan Mayat Pegangan Pipa Paralon di Tepi Sungai

Tergiur tawaran umrah gratis

Ia memulai investasi dengan menyetor Rp 80 juta, dan total kerugian yang dialaminya kini mencapai Rp 267 juta.

"Saya awalnya tergiur dengan keuntungan Rp 200 ribu setiap bulannya untuk kelipatan per satu jutanya. Karena saya juga ingin menutup utang lainnya," terangnya.

Selain Ahmad, Masnuningsih (50) dari Gresik juga mengalami kerugian signifikan, yaitu sebesar Rp 174,5 juta.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Komandan KKB Marten Aikinggin dalam Operasi TNI-Polri, Terjadi Kontak Tembak

Dia terpesona oleh tawaran umrah gratis yang dijanjikan IM kepada investor dengan modal tertinggi.

"Jangankan mendapatkan umrah gratis, bagi hasil modal juga tidak ada kabar. Bahkan yang saya ketahui, IM sudah beralih akun dan tidak memproduksi skincare lagi," jelas Masnuningsih.

Pihak kepolisian dari Polres Pasuruan Kota telah menerima laporan dari sejumlah korban penipuan KFB dan masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.

"Benar, mereka (korban penipuan) sudah melaporkan ke SPKT dan saat ini polisi masih menyelidiki," kata Aipda Muhammad Junaidi, Plt. Kasie Humas Polres Pasuruan Kota, Jumat.

Baca juga: Kronologi Kasus Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta, Sakit Hati Diputus Pacar

Diketahui, kasus penipuan ini mencuat setelah beberapa korban melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.

Sebelumnya, kasus ini juga dilaporkan ke Polda Jawa Timur pada Juli 2024, namun tidak ada tindak lanjut.

Pada Kamis (26/12/2024), sejumlah korban lainnya melapor ke Polres Pasuruan Kota dengan harapan agar pelaku, IM, yang pernah tinggal di Perumnas Bugul Kidul, Kota Pasuruan, dapat ditangkap dan modal mereka dikembalikan.

Baca juga: Update, Daftar Nama Korban Kecelakaan di Tol Malang-Pandaan Km 77

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau