Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Motor Diamuk Massa di Nganjuk

Kompas.com, 6 Desember 2024, 20:24 WIB
Usman Hadi ,
Andi Hartik

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Terduga maling motor diamuk massa di Desa Senjayan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (6/12/2024).

Video yang merekam upaya aparat kepolisian mengamankan terduga pelaku pencurian motor itu dari amukan massa viral di media sosial.

Potongan video berdurasi 54 detik itu menunjukkan, beberapa aparat kepolisian berusaha mengeluarkan terduga maling dari sebuah rumah, yang di depan rumah tersebut telah berkerumun puluhan warga.

Baca juga: Program Teras Pekarangan B2SA, Solusi Sekolah Peduli Inflasi di Nganjuk

Saat digelandang keluar rumah oleh aparat, terduga maling tersebut langsung menjadi sasaran amukan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Nganjuk, Ajun Komisaris Polisi Julkifli Sinaga tak menampik kejadian dalam video viral tersebut.

“Bisa (konfirmasi) ke Kasi Humas ya,” kata Julkifli kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2024).

Baca juga: Kalah Pilkada Nganjuk, Gus Ibin-Aushaf Berencana Ajukan Gugatan ke MK

Kronologi Kejadian

Kepala Kepolisian Sektor Gondang, Ajun Komisaris Polisi Roni Andrias Suharto menjelaskan, awalnya pihaknya mendapat laporan dari perangkat Desa Senjayan bahwa warga telah mengamankan salah satu terduga pelaku curanmor berinisial AR (23), warga Kota Surabaya, pada Jumat (6/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

“Pada pukul 10.00 WIB kami mendapat laporan dari perangkat Desa Senjayan, bahwa (warga) telah mengamankan pencuri Motor Yamaha Nmax nopol AG 20214 UM warna abu-abu,” kata Roni.

“Setelahnya Unit Reskrim Polsek Gondang bersama Unit Resmob Polres Nganjuk melakukan pengamanan terhadap terduga pelaku pencurian motor Yamaha Nmax tersebut,” lanjutnya.

Saat berusaha mengamankan terduga pelaku curanmor itulah sejumlah warga melayangkan bogem mentah ke tersangka AR, yang kemudian potongan videonya viral di media sosial.

Adapun dalam kasus ini polisi tidak hanya mengamankan tersangka AR, melainkan juga meringkus terduga pelaku berinisial AS (29), warga Kota Surabaya, yang sempat melarikan diri.

“Kami melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku yang melarikan diri (AS) di Desa Karangsemi, Kecamatan Gondang, beserta satu unit motor Honda Supra X 125,” beber Roni.

Beraksi di 3 TKP

Menurut Roni, berdasarkan keterangan kedua tersangka, mereka telah beraksi di tiga Tempat Kejadian Perkara (TKP), yakni di Jalan Barito Nganjuk dengan menggasak Motor Honda Vario 150 warna putih.

TKP kedua di Kantor Bawaslu Nganjuk dengan menggondol Motor Honda Supra X 125 warna hitam nopol W 2964 NCG, dan terakhir beraksi di Desa Senjayan, Kecamatan Gondang, dengan barang bukti Motor Yamaha Nmax nopol AG 20214 UM.

“Selain barang bukti ketiga motor tersebut, kami juga mengamankan satu lembar STNK, BPKB, dan kunci Motor Yamaha Nmax nopol AG 2014 UM. Lalu kami juga mengamankan barang bukti kunci Y 8-10-12, serta potongan besi yang berada di dalam kontak Motor Vario 150,” ungkap Roni.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau