Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Debat Publik Paslon Tunggal Pilkada Pasuruan Dipindah ke Studio TV di Surabaya

Kompas.com, 30 Oktober 2024, 17:45 WIB
Moh. Anas,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pasuruan memindahkan lokasi siaran langsung debat publik perdana Pilkada Kota Pasuruan.

Seperti diketahui, Pilkada Kota Pasuruan hanya diikuti oleh satu pasangan calon, yakni Adi Wibowo - Mokhamad Nawawi. Pasangan ini akan melawan kotak kosong pada hari pencoblosan nanti.

Ketua KPU Kota Pasuruan, Nanang Abidin mengatakan, keputusan pemindahan lokasi debat diambil setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak. Ada kekhawatiran akan adanya aksi pendukung kotak kosong saat debat berlangsung.

"Betul mas, hari ini kami plenokan untuk keputusan pemindahan lokasi dari Pasuruan ke studio televisi di Surabaya," kata Nanang, Rabu (30/10/2024).

Baca juga: Proses Sortir dan Lipat Surat Suara di Pasuruan Ditarget Selesai dalam 6 Hari

Menurut rencana awal, debat publik paslon tunggal akan digelar di salah satu rumah makan di Jalan Hayam Wuruk Kota Pasuruan pada 2 November 2024.

Hasil keputusan terbaru, lokasi debat dipindah ke dalam studio salah satu stasiun televisi swasta di Surabaya pada tanggal yang sama.

Baca juga: Barisan Pendukung Kotak Kosong Kritisi KPU Kota Pasuruan

Nanang menjelaskan penyebab pemindahan lokasi debat di antaranya lokasi parkir yang sempit yang dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan. Kedua, akan memancing kerumunan warga karena lokasinya berdekatan dengan perempatan jalan dan lampu merah.

"Selain itu, kami juga tidak ingin ada pihak tertentu, selain pendukung paslon tunggal memaksa masuk atau mendatangi lokasi acara, dan itu bisa jadi pemicu adanya kondisi yang tak kondusif," jelasnya.

Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara membenarkan ada perubahan lokasi debat publik. Pihaknya sangat menghormati keputusan KPU Kota Pasuruan atas usulan pemindahan setelah melakukan rapat koordinasi persiapan pengamanan.

"Ya kami juga melihat di beberapa KPU kota lainnya menggelar di studio di luar daerahnya. Itu lebih aman. Tapi kami siap melakukan pengamanan gelaran acara debat di Pasuruan ataupun di Surabaya," tegasnya.

Menanggapi adanya pemindahan lokasi debat, Koordinator Barisan Pendukung Kotak Kosong, Ayi Suhaya menuding KPU memihak. Sebab, ia berharap debat publik digelar di Kota Pasuruan dan menghadirkan masyarakat yang mengdukung kotak kosong.

Ayi mengakui bahwa dirinya bersama sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Peduli Demokrasi (FPD) berniat mendatangi lokasi acara debat publik.

"Kami hanya ingin KPU fair menyampaikan bahwa kotak kosong itu bisa dipilih," katanya.

Pilkada Kota Pasuruan 2024 hanya diikuti paslon tunggal yakni Adi Wibowo - Mokhamad Nawawi. Paslon ini didukung semua partai politik parlemen maupun partai politik non-parlemen.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau