Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stiker Paslon di Bantuan Pangan, Pemkab Gandeng Bawaslu Awasi Penyaluran

Kompas.com, 14 Oktober 2024, 10:29 WIB
Miftahul Huda,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memastikan tak bisa menghentikan bantuan sosial (bansos) yang berasal dari pemerintah pusat. Hal ini menyusul adanya stiker pasangan calon (paslon) Pilkada Lumajang yang menempel pada bansos pangan. 

Sebelumnya, penyaluran bantuan pangan di Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diduga disusupi stiker kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Lumajang nomor urut 2, Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma.

Tim pemenangan pasangan calon tersebut membantah bahwa stiker itu berasal dari tim mereka.

Baca juga: Imbas Bantuan Pangan Disusupi Stiker Kampanye, Pj Bupati Lumajang Minta Semua Penyaluran Bansos Dihentikan

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lumajang masih melakukan penelusuran untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas stiker yang beredar saat penyerahan bantuan sosial kepada warga.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, Retno Wulan Andari, menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan kepada warga Kaliboto Lor berasal dari Badan Pangan Nasional.

Pemkab Lumajang hanya bertugas untuk memantau kualitas beras dan memastikan bantuan telah tersalurkan dengan baik.

Ia menyadari bahwa distribusi bantuan di masa kampanye rentan dipolitisasi dan disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

Retno telah berkonsultasi dengan Bulog untuk merekomendasikan penundaan distribusi. Namun, ia menyatakan bahwa proses penyaluran bantuan pangan tidak mungkin dihentikan karena sudah terjadwal oleh PT POS Indonesia dan Bulog.

"Saya sudah koordinasi dengan Bulog terkait penundaan distribusi bantuan hingga akhir November, tetapi tidak bisa. Kalaupun diadakan penundaan, maksimal 7 hari karena berhubungan dengan ketersediaan beras, sesuai kebijakan pemerintah pusat," kata Retno di kantornya, Senin (14/10/2024).

Retno menduga stiker paslon tersebut dipasang oleh oknum pendukung di luar area balai desa sesaat setelah bantuan diberikan kepada warga.

"Itu di luar ranah kami, karena penempelan stiker di luar balai desa bukan saat bantuan akan diberikan kepada masyarakat," jelas Retno.

Pemkab Lumajang telah berkoordinasi dengan Bawaslu untuk mendampingi proses penyaluran bantuan agar tidak disusupi agenda kampanye.

"Kami telah berkoordinasi dengan Bawaslu Lumajang, yang akan mendampingi desa-desa dalam pendistribusian bantuan pangan," tambahnya.

Baca juga: Bawaslu Minta Warga Disabilitas di Banyumas Aktif Awasi Pilkada, Ingatkan soal Hak Pilih

Plt Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Lumajang, Agni Asmara Megatrah, menegaskan komitmennya untuk menjaga netralitas dalam penyaluran bantuan sosial.

Agni menjelaskan bahwa bantuan beras yang kini ramai diperbincangkan bukan berasal dari Dinsos P3A Lumajang, melainkan dari Bapanas. 

Menurutnya, Dinas Sosial juga memiliki bantuan serupa. Namun, sesuai instruksi Pj Bupati Lumajang, penyalurannya akan dilakukan setelah proses pemilihan kepala daerah.

Ia menambahkan bahwa mekanisme pemberian bantuan sosial berupa sembako atau beras dari Dinas Sosial P3A saat ini masih dalam tahapan verifikasi ulang.

"Penyaluran bantuan dari kami akan dilakukan setelah tahapan pemungutan suara," terang Agni.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau