Editor
KOMPAS.com - M Keisa Anwar Alfairus (13), seorang santri di pondok pesantran yang ada di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur tewas karena terkena lemparan papan kayu berpaku oleh gurunya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat kejadian, para santri sedang olahraga. Lalu seorang guru berinisial U meminta para santri untuk segera mandi dan bersiap shalat dhuha.
Karena santri tak segera meninggalkan kegiatan olahraga, U mengambil kayu berpaku dan melemparkan ke arah para santri yang sedang badminton.
Baca juga: Polisi Otopsi Jasad Santri di Blitar yang Tewas Terkena Lemparan Kayu Berpaku
Namun papan kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepala korban, Anwar. Kemudian papan berpaku tersebut dicabut dari kepala Anwar dan bocah 13 tahun itu tak sadarkan diri.
Sejumlah guru segera membawa Anwar ke RSUD Srengat Kabupaten Blitar. Namun pihak rumah sakit tak mampu menangani kasus kasts keterbatasan peralatan.
Lalu Anwar dibawa ke RSKK Kediri, namun pihak rumah sakit tak berani melakukan tindakan operasi. Hingga akhirnya korban dinyatakan meninggal dunia.
Suparti, nenek korban membenarkan cucunya sempat dirawat di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar. Lalu sang cucu dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri.
Menurut Suparti, korban koma usai mengalami kejadian tersebut.
"Saya cuma mendoakan cucu saya dapat pertolongan, ternyata ya enggak ada (meninggal), ya saya pasrah lah," ujar dia.
Ia mengaku mendapatkan kabar pertama kali sekitar jam 07.00 WIB dan ia pun langsung ke instalasi gawat darurat.
"Saya langsung ke sana itu sudah koma. Memang ya segitu dalamnya (luka)," ungkap dia.
Baca juga: Kronologi Santri Anak di Blitar Tewas Usai Dilempar Papan Berpaku oleh Guru Saat Diingatkan Mandi
Berdasarkan cerita teman-temannya di pondok, kata Suparti, cucunya waktu itu sudah hendak pergi mandi.
Karena handuknya ketinggalan, korban kembali ke kamar untuk mengambil handuk.
"Kata teman-temannya, ustaz itu mau melempar (kayu) anak lain, tapi cucu saya pas lewat, akhirnya kena cucu saya," katanya.