SURABAYA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian menangkap pelaku penusukan hingga menewaskan seorang pria di Sidoarjo. Diduga, aksi kekerasan tersebut didasari oleh permasalahan asmara.
Berdasarkan informasi, peristiwa tersebut dialami oleh korban berinisial, W (26) warga Jalan Malik Ibrahim, Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jumat (30/8/2024), dini hari.
Baca juga: Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak
Ketika itu, korban tengah nongkrong di warung kopi di Jalan Cendrawasih, Dusun Kepuh, Desa Betro, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Kemudian, seorang pria menusukan pisau ke tubuhnya.
Selanjutnya, para warga langsung membawa korban ke Puskemas yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi. Namun, nyawa pria tersebut tak bisa tertolong karena luka yang diderita parah.
Mengenai hal tersebut, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Agus Sobarnapraja membenarkanya. Saat ini, jenazah korban telah diautopsi di Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong.
"Ada dua luka tusukan. Yaitu di bagian dada dan punggung korban," kata Agus, ketika dikonfirmasi, Rabu (4/9/2024).
Agus mengungkapkan, anggotanya juga sudah menangkap pelaku penganiayaan hingga menewaskan orang itu. Namun, dia masih enggan membuka identitas tersangka.
"Pelaku sudah kita amankan dan kita lakukan pemeriksaan. Terkait kepemilikan pisau jenis sangkur (yang digunakan menganiaya), kami menduga milik dari tersangka sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agus juga menyebut motif dibalik penganiayaan itu didasari oleh permasalahan keluarga. Dia berjanji akan menjelaskan secara detail terkait hal tersebut saat konfrensi pers.
Sedangkan, informasi yang berkembang, perkara itu didasari karena pelaku cemburu oleh mantan istrinya. Sebab, dia berpacaran dengan korban padahal baru tiga bulan bercerai.
"Awal mulanya ada selisih paham atau permasalahan antara korban dengan pelaku berkaitan dengan masalah keluarga," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang