Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Pilkada Tanpa Dukungan Partainya, Ketua DPC PKB Sidoarjo Dinonaktifkan

Kompas.com, 3 September 2024, 16:04 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo, Subandi dinonaktifkan oleh partainya. Hal ini menyusul langkahnya yang maju dalam pilihan kepala daerah (Pilkada) sidoarjo dengan menggandeng koalisi lain.

Ketua DPC PKB Sidoarjo, Abdillah Nasih mengatakan, penonaktifan Subandi tersebut berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat PKB, Nomor 35583/DPP/02/VIII/2024.

Merespons hal itu, kata Abdillah, pihaknya mengeluarkan tiga keputusan. Salah satunya, meminta ranting mendukung pasangan PKB di Pilkada Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin (Mas Iin)-Edi Widodo.

Baca juga: Saat Ketua DPC PKB Sidoarjo Maju Pilkada Tanpa Dukungan Partainya...

"Bagi DPC sampai tingkat ranting tidak berkenan akan diganti semua. Seluruh fraksi tanpa kecuali harus menjalankan intruksi partai," kata Abdillah, saat dikonfirmasi, Selasa (3/9/2024).

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga telah menyurati Bandan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sidoarjo, untuk mencopot sejumlah baliho yang menampilkan gambar PKB dengan Subandi.

"Terkait masih maraknya balio-balio yang mrngatasnamakan ataupun ada logo PKB, oleh Paslon lain Subandi. Kami sudah mengirim surat keberatan ke Bawaslu untuk diterbitkan," ucapnya.

"Karena beliau (Subandi) sudah bukan lagi menjadi pengurus DPC PKB Sidoarjo, yang dibuktikan SK (surat keputusan) yang baru," tambahnya.

Abdillah mengungkapkan, Subandi sebagai anggota nonaktif sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan logo PKB. Oleh karena itu, dia diminta untuk menghapus partai itu selama kampanye.

"Kami menghimbau demi ketertiban dan ketrentaman untuk mengambil inisiatif sendiri untuk membersihkan baliho yang sudah tidak lagi milik mereka, karena loga PKB hak kami," ujarnya.

Selain itu, Abdillah juga meminta kepada pihak Subandi untuk membersihkan baliho yang berlogo PKB. Hal tersebut untuk memberikan kenyamanan selama berlangsungnya Pilkada Sidoarjo.

"Kami mohon seluruh stekholder dan pasangan calon lain untuk mengedepankan keamanan, kenyamanan, ketertiban. Sehingga perhelatan Pilkada di Sidoarjo berjalan lancar," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Subandi-Mimik Idayana diusung oleh tiga partai parlemen, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, serta Partai Demokrat. Dia memutuskan maju tanpa dukungan PKB.

Baca juga: KPU Jabar Imbau Anggota DPRD Terpilih Mundur saat Maju Pilkada

"Tim koalisi, matur nuwon (terima kasih), hari ini kita berangkat untuk pendaftaran. Tentunya ini adalah hari yang terbaik untuk calon bupati dan wakil bupati," kata Subandi, di KPU Sidoarjo, Kamis (29/8/2024).

Subandi mengatakan, alasanya tidak diusung oleh partai yang dipimpinya tersebut karena ingin mempertahankan koalisinya sekarang. Sedangkan, PKB Sidoarjo memintanya untuk maju sendiri.

Ketika itu, Subandi sendiri telah dipasangkan dengan Ahmad Amir Aslichin, untuk maju dalam Pilkada Sidoarjo. Namun, dia menolaknya dengan alasan telah berkomitmen dengan koalisinya sendiri.

"Karena saya sudah berkomitmen dengan koalisi, saya disuruh pilih, tapi saya sudah berkomitmen. Saya sudah izin ke DPW dan DPP, ini sudah tersampikan ke pimpinan," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau