SURABAYA, KOMPAS.com - Ratusan buruh menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/6/2026), untuk menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa aksi mulai berdatangan sejak pukul 15.00 WIB. Tampak ratusan buruh tiba membawa banner dan poster penolakan Tapera.
"KSPI Tolak Tapera, Taspen dan Jiwasraya saja dikorupsi, serius mau Tapera," bunyi tulisan di salah satu banner dan sejumlah poster yang dibawa buruh di Jalan Gubernur Suryo, Kecamatan Genteng.
Ratusan buruh tersebut sempat menutup jalan ketika baru saja tiba di depan Gedung Grahadi. Kemudian, massa aksi menyisakan satu lajur di sisi kanan jalan untuk pengendara melintas.
Sedangkan, polisi mengarahkan pengendara dari Jalan Basuki Rahmat untuk mengarah ke Jalan Tunjungan untuk beberapa saat. Hal tersebut sempat menimbulkan penumpukan kendaraan.
Baca juga: Demo Tolak Tapera, Mahasiswa dan Polisi di Lumajang Saling Dorong
Sementara itu, Sekretaris KSPI Provinsi Jawa Timur (Jatim) Jazuli mengatakan, total ada 500 massa aksi yang ikut aksi. Mereka buruh dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Tuban, Probolinggo, dan Jember.
"Demo hari ini membawa isu penolakan program Tapera sebagaimana diatur dalam UU No 4 tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat jo PP No. 25 tahun 2020," kata Jazuli.
Buruh menolak program tersebut karena diniali tidak memberikan kepastian untuk memiliki rumah. Selain itu, Tapera juga dianggap membebani biaya hidup para pekerja.
"Iuran Tapera sifatnya memaksa, karena meskipun buruh yang sudah memiliki rumah, tetap diwajibkan mendaftar sebagai peserta Tapera dan ada tagihan setiap bulannya," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.