KOMPAS.com - Polisi telah meminta keterangan lima saksi terkait tewasnya mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), setelah mengejar jambret di Jalan Semarang, Bubutan.
Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan mengatakan, para saksi tersebut adalah keluarga korban, MDR (21), serta sejumlah orang yang ada di lokasi kejadian.
"Kemarin itu, (minta keterangan) dari keluarga, ada yang saat melihat (proses) jambret itu dua orang, terus sama TKP yang korban jatuh, total lima orang," kata Teguh di markasnya, Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Polisi Temukan Petunjuk untuk Cari Pelaku Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya
Teguh mengungkapkan, anggotanya sudah mendapatkan sejumlah bukti terkait peristiwa tersebut. Namun, pihaknya masih mengumpulkan petunjuk lain untuk menangkap pelaku.
"Minta doanya ya, ini kami sudah cek CCTV. Petunjuk ini sudah mendukung tapi sedang kami pastikan, kami enggak bisa sembarangan menetapkan pelaku nanti dia menghindar," jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Sawahan, Kompol Domingos De Fatima Ximenes mengatakan, pihaknya dibantu Polrestabes Surabaya dalam proses penyelidikan penjambretan tersebut.
"Kami telah melakukan serangkaian penyelidikan dengan dibantu Tim Jatanras Polrestabes Surabaya," kata Domingos.
Ia menyebut, anggotanya sekarang telah mengidentifikasi pelaku ada sebanyak dua orang. Diduga jambret yang beroperasi di Jalan Arjuno, Kecamatan Sawahan tersebut masih muda.
"Pelakunya berjumlah dua orang, usianya masih muda, berkisar 26 sampai 27 tahun. Kami juga sudah mengetahui kendaraan digunakan, yaitu sepeda motor bebek model lawas," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, MDR (21), mahasiwi UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) mengalami nasib tragis. Ia tewas usai jatuh dari motor saat mengejar komplotan jambret.
Baca juga: Kronologi Mahasiswi Tewas Saat Kejar Jambret di Surabaya, Tas Terjatuh Tidak Diambil Pelaku
Kejadian ini bermula saat MDR yang mengendarai sepeda motor melintas di ruas Jalan Arjuno, Sawahan, Surabaya, Kamis (23/5/2024) malam.
Tak lama, komplotan jambret merampas tas milik korban. Korban yang tidak terima, langsung mengejar pelaku yang kabur ke arah utara hingga ke Jalan Semarang, Bubutan, Surabaya.
Korban yang tengah berupaya mengejar, diduga terjatuh dan terjerembab di trotoar bahu jalan.
Korban sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD dr Soetomo Surabaya, namun dinyatakan meninggal pada Jumat (24/5/2024) dini hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.