KOMPAS.com - MF, bocah 15 tahun di Situbondo, jawa Timur meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Waluyo Jati Kabupaten Probolinggo pada Minggu (26/5/2024) pukul 04.00 WIB
Ia menjalani perawatan dan sempat koma setelah dikeroyok oleh sembilan pelajar di lapangan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo.
MF pun dinyatakan meninggal dunia pada Minggu pukul 01.30 WIB.
Novias Dian Pratiwi, kakak korban bercerita sebelum dikeroyok, adiknya sempat menerima pesan Whatsapp dari nomor baru yang berisi tantangan kepada adiknya dan juga hinaan pada sang ibu.
"Adik saya awalnya di-WhatsApp dari nomor baru dan diajak berkelahi, isi chat-nya penghinaan terhadap ibu kami, dan ajakan bertengkar di lapangan," papar Novisa Dian Pratiwi, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: Tragedi Siswa MTs Tewas Dikeroyok 9 Remaja di Situbondo, Diajak Berduel Berujung Koma
"Lalu adik saya datang ke lokasi, ternyata dia dikeroyok ramai-ramai," kata dia.
Ia menyebut adiknya dikeroyok di lapangan desa dan menurutnya, para pelaku sudah merencanakan pembunuhan pada adiknya.
"Nyawa dibayar nyawa. Mereka (pelaku) merencanakan pembunuhan ini, buktinya chatting-an WhatsApp dan membawa pedang," kata dia.
Menurut dia, adiknya yang masih dudduk di Mts mengalami pendarahan di bagian otak karena penganiayaan.
"Adik saya meninggal akibat banyak menerima hantaman di bagian kepala, bahkan saat setelah kejadian darah keluar dari kupingnya," kata Novi
Ia menyebut sang adik awalnya dirawat di RSUD besuki sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Waluyojati Probolinggo.
Baca juga: Mengungkap Fakta Pengeroyokan Siswa MTs di Situbondo, Pelaku Hina Ibu Korban di WhatsApp
"Kalau bertengkar biasa ya berkelahi satu lawan satu, namun ini menganiaya ramai-ramai dan menyebabkan adik saya meninggal," ucap Novi sambil menangis saat ditelepon.
Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Momon Suwito menyatakan bahwa sembilan remaja tersebut sekarang telah berstatus tersangka.
Menurutnya, motif pengeroyokan itu dipicu oleh kakak dari salah satu pelaku berkelahi dengan korban dan kalah. Lalu terduga tersangka mengajak teman-temannya untuk balas dendam
"Korbannya anak anak dan para terduga pelakunya juga anak anak," kata dia.