MAGETAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mencatat ada empat pasien demam berdarah dengue (DBD) meninggal dunia karena terlambat dalam penanganan awal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmad Hidayat mengatakan, empat pasien itu baru dibawa ke puskesmas saat kondisinya sudah kritis.
“Hingga April kemarin ada empat pasien yang meninggal dunia karena terlambat dibawa ke puskesmas. Warga menganggap bahwa demam DBD itu demam biasa, karena belum memahamai tanda-tanda demam DBD,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Surya Graha usai bertemu Pj Bupati Magetan, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Tangki Diduga Bocor, Mobil di Magetan Terbakar Saat Isi BBM
Rohmad Hidayat menambahkan, saat ini pihaknya telah meminta kepada puskesmas untuk memberikan penanganan lebih detail terhadap pasien yang mengalami gejala demam.
Rahmad juga mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat jika mengalami demam lebih dari tiga hari. Hal ini untuk memastikan jenis demam yang diderita untuk meminimalisasi korban meninggal.
"Kepada puskesmas kita tekankan memeriksa pasien dengan gejala demam lebih 3 hari, dites dengan rapid lengkapnya supaya segera ketahuan demamnya itu gejala DB atau bukan,” imbuhnya.
Baca juga: Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan
Selain empat pasien meninggal, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan hingga awal Bulan Mei juga mencatat ada 322 pasien DBD.
"Kita imbau untuk waspada karena DBD menyerang semua usia. Untuk mencegahnya harus digiatkan gerakan 3M, karena kalau bergantung fogging itu sifatnya hanya sementara. Harus ada pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah DBD,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.