PASURUAN, KOMPAS.com - Mobil Kijang LGX rombongan keluarga Pondok Pesantren Sidogiri tertabrak Kereta Api Pendalungan di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, di Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Selasa (7/5/2024) pagi.
Mobil Kijang LGX itu sempat dihalangi relawan namun tetap saja menerobos perlintasan hingga tertabrak kereta.
Mobil Kijang LGX itu berpenumpang 7 orang berserta pengemudi. Akibat kecelakaan itu, 4 orang penumpang perempuan tewas, yakni Maslachah (61), warga Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan; Aidah (60), warga Desa Gayam, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupareb Pasuruan; Munjiah Nurhasan (62), warga Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, dan; Alwiyah (64), warga Desa Kepuh, Kecamatan Kejayaan, Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: Kecelakaan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Perjalanan Kereta Terdampak
Sedangkan 3 orang lainnya mengalami luka-luka. Mereka antara lain pengemudi, M Rofiqo Abdila (18), warga Desa Talang Suko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang; Ahmad Abdullah (19), warga Desa Legowok, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, dan; Maslikha (50) warga Desa Pondok Jeruk, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.
"Mereka saat ini dirawat di Puskesmas Rejoso," jelas Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Muhammad Junaidi, kepada Kompas.com, Selasa (7/5/2024).
Junaidi mengatakan, dari hasil pemeriksaan kepada saksi, Sa'adullah selaku relawan penjaga perlitasan, kendaraan Kijang LGX itu memaksa menyeberangi perlintasan sebidang meskipun sudah berusaha dihalangi.
"Saksi berusaha menghalangi dengan cara berdiri di tengah jalan sambil mengibar-kibarkan bendera, dengan maksud menghalangi laju kendaraan mobil, namun tetap masih tidak menghiraukan," tuturnya.
Namun, apa motif pengemudi nekat menyeberangi meskipun sudah dihalangi? Junaidi menyebut belum tahu. Sebab jajaran Polres Pasuruan belum bisa memeriksa pengemudi karena masih dalam perawatan medis.
"Akibat kecelakaan itu, mobil terseret kereta hingga kurang lebih 200 meter," ujarnya.
Menurut Junaidi, rombongan korban awalnya hendak berkunjung ke salah satu pondok pesantren di Kecamatan Rejoso.
"Benar, informasinya hendak silaturahmi," katanya.
Baca juga: Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas
Sebelumnya, Junaidi menegaskan pihaknya telah memberikan papan imbauan di area tempat kejadian perkara (TKP) untuk berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api.
"Kami memasang papan imbauan di depan perlintasan agar tengok kanan-kiri sebelum melintasi rel kereta api, dan telah mengeluarkan surat permohonan pemasangan palang pintu kepada wali kota dan bupati Pasuruan tertanggal 19 Februari 2024 lalu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.