Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Kompas.com - 23/04/2024, 19:45 WIB
Usman Hadi ,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Warga Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, heboh karena kasus sapi mati mendadak dalam sebulan terakhir. Fakta ini membuat mereka resah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, setidaknya ada 44 ekor sapi di Ngetos yang mati mendadak. Kejadian tak biasa ini mulai terjadi sejak Maret 2024.

Salah satu pemilik sapi yang mati mendadak adalah Sumiran. Ia menyebut sapi-sapinya sehat dan sempat menyaksikan hewan tersebut makan dengan lahap.

Baca juga: Misteri Belasan Sapi Mati Mendadak di Riau, Dinas Peternakan: Bukan karena Penyakit

Namun tiba-tiba sapi yang tengah hamil milik warga Dusun Watulanang, Desa Suru, Kecamatan Ngetos, tersebut mati secara mendakak.

"Kejadiannya malam 21 Ramadhan (31 Maret 2024). Saat jam 13.00 WIB sapi itu masih makan dengan lahap."

"Kemudian jam 15.30 sapi itu tiba-tiba geblak (jatuh), kejang-kejang, dan langsung mati," ujar Sumiran, Selasa (23/4/2024).

"Setelah beberapa jam kemudian disusul dengan kematian sapi satunya. Jika dihitung, sudah puluhan sapi sekitar sini yang mati," imbuhnya.

Kejadian serupa juga terjadi pada tetangga Sumiran, yakni Darti. Jarak kandang milik Sumiran dengan Darti hanya sekitar 50 meter.

Darti menceritakan, kematian sapi miliknya diawali dengan denyut jantung ternaknya yang tiba-tiba berdetak kencang. Kemudian sapi berjalan mundur, hingga akhirnya tergeletak dan mati.

Baca juga: Belasan Sapi Mati Mendadak di Polewali Mandar, Belum Diketahui Penyebab Pastinya

"Kejadiannya jam 14.00 WIB. Tidak berselang lama kemudian ada kabar bahwa hewan ternak milik Pak Sumiran juga mati," kata Darti.

Camat Ngetos, Nuri Prihandoko, mengaku heran dengan apa yang terjadi di wilayahnya.  Fenomena tak biasa ini ia laporkan ke dinas terkait.

"Ada tiga desa yang melaporkan kasus kematian sapi mendadak, di (Desa) Suru 19 ekor, (Desa) Ngetos 10 ekor, dan (Desa) Blongko 15 ekor."

"Dari laporan itu kami langsung tindaklanjuti ke Dinas Pertanian (Kabupaten Nganjuk)," tuturnya.

Petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk kemudian mendatangi sejumlah peternak di Kecamatan Ngetos.

Hasilnya, diduga penyebab kematian puluhan sapi di Kecamatan Ngetos ini karena keracunan.

"Dari sampel kandang yang kami datangi, kami investigasi, kami amati, kemudian kami wawancara, kemungkinan dengan kejadian yang sangat cepat, rentang waktu dari yang awalnya kondisi baik-baik saja, sehat, mau makan minum normal."

Baca juga: Puluhan Ekor Sapi Mati Mendadak, Diduga Terserang Virus Jembrana

"Kemudian ada gejala kejang, terus kemudian inkoordinasi gerak, kemungkinan diagnosanya mengarah ke intoksikasi atau keracunan," jelas dokter hewan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, drh Nurisna Solihatin.

Ia menduga keracunan yang dialami puluhan sapi di Kecamatan Ngetos ini bukan karena obat pertanian yang beredar di pasaran.

"Jadi kemungkinan, kalau misalnya itu dari obat di sawah kayak gitu, pupuk atau yang sebagainya, saya rasa bukan,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com