Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Jember Demo Sambil Bagikan Beras, Minta Pupuk Subsidi Ditambah

Kompas.com - 26/03/2024, 11:44 WIB
Bagus Supriadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Para petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang tergabung dalam Asosiasi Petani Pangan Jawa Timur (Appi-Jatim) wilayah Jember menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Pemkab Jember, Senin (25/03/2024).

Para petani membagikan beras pada masyarakat di sekitar kantor Pemkab Jember sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah karena harga beras mahal sementara kuota pupuk subsidi semakin berkurang setiap tahun.

Ketua Appi Jatim sekaligus koordinator aksi, Jumantoro, menjelaskan demo tersebut sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Terutama terkait dengan alokasi pupuk subsidi yang berkurang. Bahkan, proses pembeliannya juga sulit.

Baca juga: Gara-gara Batal Nikah, Pria di Jember Curi Sapi Milik Tunangannya

“Selama ini pupuk subsidi dibatasi pembeliannya, sehingga petani kesulitan,” kata dia usai aksi.

Jumantoro menegaskan pihaknya ingin agar jatah pupuk subsidi sama dengan jatah BBM subsidi, yakni masyarakat bisa membeli kapan saja dengan kuota yang tak dibatasi.

“Kita ingin pupuk subsidi ini sama dengan BBM subdisi, mudah untuk proses pembelian dan tidak ada batasan,” tambah dia.

Sebab, kata mantan ketua HKTI Jember itu, pupuk merupakan kebutuhan utama bagi petani. Bila tanaman padi tidak mendapatkan pupuk, maka terancam gagal panen.

Jumantoro menilai, jika alokasi pupuk subsidi dibatasi, hal itu sama saja negara tidak mau makan dengan hasil petani lokal.

Selain itu, ia juga menuntut agar pemerintah mencabut Peraturan Menteri Pertanian No 10 tahun 2022 tentang Tata Cara Penerapan Alokasi dan Harga Eceran Pupuk Bersubsidi.

Alasannya, peraturan ini tidak sejalan dengan kenyataan yang terjadi. Ada sejumlah petani yang hanya mendapatkan alokasi pupuk 5 kilogram setiap satu hektare selama sekali tanam.

“Ini sangat tidak relevan dengan apa yang menjadi kebutuhan petani sesungguhnya,” papar dia.

Jumantoro juga meminta agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) dibubarkan. Sebab, lembaga ini dinilai lebih berpihak pada bahan pangan impor daripada hasil panen petani lokal.

“Ini tidak sejalan dengan apa yang menjadi keinginan masyarakat kita, karena petani lokal terkesan diabaikan begitu saja,” terang dia.

Baca juga: Mentan Sebut Anggaran Pupuk Subsidi Akan Naik 2 Kali Lipat

Peserta aksi demonstrasi itu ditemui oleh sejumlah pihak, mulai dari kepala Satpol PP Jember dan perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPHTP) Jember

Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM DTPHP Jember, Sri Adiati menerima permintaan para petani tersebut. Selanjutnya, pihaknya akan mengajukan permohonan dan pengajuan  kepada pemerintah pusat agar tuntutan mereka bisa terpenuhi.

“Untuk sementara kita akan terus melakukan pengajuan dan permohonan ke pusat,” aku dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com