MOJOKERTO, KOMPAS.com - Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di depan rumah Buaman (59), warga Dusun Sukopuro, Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) dini hari.
Kepala Dusun Sukopuro Saiful Kholik mengungkapkan, bayi itu ditemukan Buaman dan istrinya berada di teras rumah di dalam kardus, sekitar pukul 01.00 WIB.
Awalnya, Buaman dan istrinya mendengar suara tangisan bayi. Suara tangis bayi juga didengar oleh tetangga sekitarnya.
Baca juga: Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Sungai Tuntang Semarang, Dibuang Usai Dilahirkan
“Setelah keluar (rumah) dan dilihat, ternyata ada bayi di dalam kardus di teras rumah. Waktu itu sekitar pukul 01.00 dini hari,” kata Saiful, Jumat (22/3/2024).
Dia menuturkan, bersamaan dengan penemuan bayi, terdapat pula perlengkapan bayi, meliputi popok, satu kotak susu, minyak telon, botol minum bayi, serta bedak.
Selain itu, ungkap Saiful, terdapat secarik kertas di samping sang bayi. Secarik kertas tersebut berisi pesan tentang nama bayi, waktu kelahiran, serta alasan sang ibu meninggalkan bayinya.
Dia mengatakan, penemuan bayi tersebut telah dilaporkan ke Polsek Pungging. Bayi tersebut juga langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto.
Hasil pemeriksaan rumah sakit menyatakan jika bayi tersebut dalam kondisi sehat dan bugar. Saat ini bayi itu menjalani perawatan di ruang khusus bayi.
Sementara itu, dalam surat yang diduga sengaja ditinggalkan oleh sang ibu bayi, tertulis jika bayi laki-laki itu bernama Ashraf Hamzah Zaki Putra yang lahir pada 19 Maret 2024 pukul 19.30 WIB.
Surat tersebut juga tertera alasan sang orang tua bayi meninggalkan anaknya di depan rumah warga. Orang tua bayi mengaku tidak mampu menghidupi dan merawat putranya.
“Tolong jaga anak ini dengan baik. Maaf karena belum bisa rawat anak ini dikarenakan kami tidak punya biaya untuknya. Berat sekali saya melepaskannya,” demikian tulis sang ortu bayi pada secarik kertas yang ditinggalkan.
“Maafkan mama ya sayang, mama tidak punya apa-apa untuk kamu bertahan hidup, mama sedang di posisi sangat sulit. Untuk bertahan makan mama masih tidak mampu untuk 3 kali sehari. Mama sayang sekali dengan Ashraf. Tolong jaga anak ini. Saya mohon maaf sekali,” lanjut penulis surat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.