Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Usia 3 Hari Ditemukan di Depan Rumah Warga Mojokerto, Ada Surat dari Orangtuanya

Kompas.com, 23 Maret 2024, 12:47 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di depan rumah Buaman (59), warga Dusun Sukopuro, Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) dini hari.

Kepala Dusun Sukopuro Saiful Kholik mengungkapkan, bayi itu ditemukan Buaman dan istrinya berada di teras rumah di dalam kardus, sekitar pukul 01.00 WIB.

Awalnya, Buaman dan istrinya mendengar suara tangisan bayi. Suara tangis bayi juga didengar oleh tetangga sekitarnya.

Baca juga: Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Sungai Tuntang Semarang, Dibuang Usai Dilahirkan

“Setelah keluar (rumah) dan dilihat, ternyata ada bayi di dalam kardus di teras rumah. Waktu itu sekitar pukul 01.00 dini hari,” kata Saiful, Jumat (22/3/2024).

Dia menuturkan, bersamaan dengan penemuan bayi, terdapat pula perlengkapan bayi, meliputi popok, satu kotak susu, minyak telon, botol minum bayi, serta bedak.

Selain itu, ungkap Saiful, terdapat secarik kertas di samping sang bayi. Secarik kertas tersebut berisi pesan tentang nama bayi, waktu kelahiran, serta alasan sang ibu meninggalkan bayinya.

Dia mengatakan, penemuan bayi tersebut telah dilaporkan ke Polsek Pungging. Bayi tersebut juga langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto.

Hasil pemeriksaan rumah sakit menyatakan jika bayi tersebut dalam kondisi sehat dan bugar. Saat ini bayi itu menjalani perawatan di ruang khusus bayi.

Isi Surat

Sementara itu, dalam surat yang diduga sengaja ditinggalkan oleh sang ibu bayi, tertulis jika bayi laki-laki itu bernama Ashraf Hamzah Zaki Putra yang lahir pada 19 Maret 2024 pukul 19.30 WIB.

Surat tersebut juga tertera alasan sang orang tua bayi meninggalkan anaknya di depan rumah warga. Orang tua bayi mengaku tidak mampu menghidupi dan merawat putranya.

“Tolong jaga anak ini dengan baik. Maaf karena belum bisa rawat anak ini dikarenakan kami tidak punya biaya untuknya. Berat sekali saya melepaskannya,” demikian tulis sang ortu bayi pada secarik kertas yang ditinggalkan.

“Maafkan mama ya sayang, mama tidak punya apa-apa untuk kamu bertahan hidup, mama sedang di posisi sangat sulit. Untuk bertahan makan mama masih tidak mampu untuk 3 kali sehari. Mama sayang sekali dengan Ashraf. Tolong jaga anak ini. Saya mohon maaf sekali,” lanjut penulis surat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau