Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Sabuk Nusantara Rute Kalianget-Masalembu Putar Balik Usai Diterjang Badai

Kompas.com - 18/03/2024, 15:55 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - KM Sabuk Nusantara 92 yang dijadwalkan berlayar dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur, menuju Pulau Masalembu harus putar balik usai diterjang badai setalah berlayar sekitar 5 jam perjalanan.

Sebanyak 191 penumpang tujuan Pulau Masalembu terpaksa harus kembali ke Pelabuhan Kalianget dan menunggu jadwal keberangkatan kapal berikutnya.

"Memang benar ada KM Sabuk Nusantara 92 putar balik ke Pelabuhan Kalianget, jumlah penumpang sebanyak 191 orang," kata Petugas Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kalianget, Donny, Senin (18/3/2023).

Baca juga: Polisi Sumenep Tandai 6 Titik Rawan Kecelakaan Jelang Mudik

Donny menjelaskan, awalnya kapal dijadwalkan berangkat pada Minggu (17/3/2024) pagi. Keberangkatan itu dilakukan usai nakhoda kapal berkoordinasi dengan Syahbandar terkait perkembangan cuaca.

Hasilnya, menurut BMKG, gelombang sudah turun di bawah dua meter, sehingga sudah aman untuk kapal berlayar ke Masalembu.

Baca juga: Sumenep Terendam Banjir Usai Diguyur Hujan Deras, 413 KK Terdampak

Namun, setalah lima jam kapal berlayar dari Pelabuhan Kalianget dan berada di perairan sekitar Pulau Gili Iyang, angin dan gelombang semakin besar sekitar 4 sampai 5 meter.

Akibatnya, nakhoda kapal, lanjut Donny, memilih untuk tak melanjutkan perjalanan dan memutuskan kembali ke Pelabuhan Kalianget. Sebanyak 191 penumpang kini kembali terlantar di pelabuhan.

"Jadi (kapal putar balik kemudi ke Pelabuhan Kalianget) murni karena masalah cuaca," tuturnya.

Terpisah, seorang penumpang bernama Khairul mengaku pasrah dengan cuaca ekstrem yang terjadi di perairan Sumenep. Warga Masalima, Kepulauan Masalembu, Sumenep, itu mengaku sudah bermalam di Pelabuhan selama kurang lebih 5 hari.

"Sudah lebih lima hari di pelabuhan (Kalianget), harapannya semoga cuaca lekas normal dan kami bisa pulang ke kampung halaman," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com