Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Sarung, Petasan, Sahur on the Road Jadi Atensi Polisi di Malang

Kompas.com - 16/03/2024, 10:28 WIB
Nugraha Perdana,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Memasuki bulan suci Ramadhan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) berpotensi terjadi di Kota Malang, Jawa Timur.

Namun, Kabag Ops Polresta Malang Kota, AKP Sutomo mengatakan hingga hari ini, Sabtu (16/3/2024) situasi wilayah di Kota Malang secara umum tergolong kondusif.

"Sampai hari ini, pada bulan Ramadhan sangat kondusif, sehingga aktivitas masyarakat masih berjalan sesuai dengan yang diharapkan," kata AKP Sutomo, Sabtu (16/3/2024).

Meski begitu, ada beberapa potensi gangguan kamtibmas yang perlu diwaspadai. Seperti, tradisi perang sarung yang saat ini kerap disalah mengerti oleh para remaja.

Baru-baru ini, di Kota Malang nyaris terjadi perang sarung di area futsal Widyagama, Kecamatan Lowokwaru, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Perang Sarung di Kotabaru Kalsel Dibubarkan, Belasan Remaja Diamankan

Saat itu, segerombolan remaja akan melakukan perang sarung, dan seorang remaja di antaranya kedapatan membawa golok serta besi.

Polisi yang menerima laporan warga, lalu mendatangi lokasi kejadian. Terhadap seorang remaja tersebut akan dilakukan pembinaan, dan benda-benda berbahaya tersebut diamankan.

"Karena kemarin ada satu hal kejadian di Lowokwaru dan sudah ditangani, di dalam pelaksanaan perang sarung itu ada menggunakan senjata tajam dan lainnya yang bisa membahayakan," kata dia.

Polisi mengimbau peran aktif tokoh-tokoh masyarakat dan agama untuk mengingatkan para remaja akan bahaya penyalahgunaan tindakan perang sarung.

"Tradisi perang sarung yang dari pesantren dibawa tetapi disalahgunakan di lingkungan masyarakat, sehingga bisa menimbulkan kerawanan dan konflik sosial."

"Maka kami imbau kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama kepada jamaahnya untuk tidak melakukan hal-hal tersebut," ungkap dia.

Selain itu, AKP Sutomo menyampaikan, penjual dan pengguna petasan atau mercon juga menjadi atensi polisi.

Baca juga: Polisi Amankan Belasan Pemuda di Banyuwangi yang Akan Perang Sarung

Menurut dia, petasan dan mercon sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Dia juga meminta tokoh-tokoh masyarakat dan agama untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya penggunaan barang-barang tersebut.

"Juga membahayakan material yang ada, bisa terjadi karena bahan ledakan dapat merugikan baik material maupun korban jiwa," kata dia.

Selain itu, pelaksanaan Sahur on the Road yang mengganggu kamtibmas seperti balap liar juga akan ditindak.

Sebab, belum lama ini polisi menerima adanya laporan kejadian tersebut di Jalan Letjend Sutoyo pada Jumat (15/3/2024) dini hari.

"Kami ingin sampaikan kepada warga ayo, kita isi Ramadhan dengan hal-hal positif, lebih bermanfaat, bermakna, berguna, sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain," kata dia.

Kepolisian juga terus aktif berpatroli saat waktu umat muslim melaksanakan ibadah shalat tarawih di masjid. Kegiatan ini berkolaborasi dengan seluruh jajaran polsek yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com