Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Ngawi Meluas Rendam 35 Desa, Padi Siap Panen Rusak

Kompas.com - 11/03/2024, 09:00 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Banjir di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, meluas hingga ke 35 desa. Banjir itu disebabkan oleh luapan aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi Prila Yuda Putra mengatakan, 35 desa terdampak banjir itu tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Kwadungan, Kecamatan Geneng, Kecamatan Pangkur, Kecamatan Ngawi Kota, Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Mantingan.

“Data terakhir ada 35 desa di 6 kecamatan yang terdampak banjir dengan ketinggian antara 30 sentimeter hingga 1 meter,” kata Yuda melalui pesan singkat, Minggu (10/3/2024) malam.

Baca juga: Nenek Meninggal Terseret Arus Saat Banjir di Probolinggo, Cucunya Selamat Usai Berpegangan Akar Pohon

Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, yang meninjau langsung lokasi banjir di dua kecamatan yaitu Kecamatan Kwadungan dan Kecamatan Pangkur, mengatakan, ketinggian banjir di Jalan PU mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter.

Banjir juga mulai merendam rumah warga serta lahan sawah warga yang siap panen.

Pemerintah daerah belum membuka dapur umum karena saat ini penanganan banjir masih dilakukan oleh pemerintah desa.

“Warga masih belum ada yang dievakuasi, untuk dapur umum ini masih diampu oleh masing masing desa yang mereka sudah punya pelatihan penangana banjir,” katanya.

Baca juga: Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Kesulitan Air Bersih

Rusak padi siap panen

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi mengatakan, banjir di enam kecamatan juga mengancam tanaman padi yang siap panen yang telah berusia lebih dari 70 hari.

Meski masih bisa dipanen, namun dipastikan kualitas gabah yang dihasilkan akan menurun.

“Ada lebih dari 1.300 hektar tanaman padi siap panen yang terdampak banjir. Kalau terendam 2 hingga 3 hari tetap masih bisa dipanen tapi kualitasnya pasti turun dan harga juga dipastikan turun,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com