Salin Artikel

Banjir di Ngawi Meluas Rendam 35 Desa, Padi Siap Panen Rusak

MAGETAN, KOMPAS.com – Banjir di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, meluas hingga ke 35 desa. Banjir itu disebabkan oleh luapan aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi Prila Yuda Putra mengatakan, 35 desa terdampak banjir itu tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Kwadungan, Kecamatan Geneng, Kecamatan Pangkur, Kecamatan Ngawi Kota, Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Mantingan.

“Data terakhir ada 35 desa di 6 kecamatan yang terdampak banjir dengan ketinggian antara 30 sentimeter hingga 1 meter,” kata Yuda melalui pesan singkat, Minggu (10/3/2024) malam.

Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, yang meninjau langsung lokasi banjir di dua kecamatan yaitu Kecamatan Kwadungan dan Kecamatan Pangkur, mengatakan, ketinggian banjir di Jalan PU mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter.

Banjir juga mulai merendam rumah warga serta lahan sawah warga yang siap panen.

Pemerintah daerah belum membuka dapur umum karena saat ini penanganan banjir masih dilakukan oleh pemerintah desa.

“Warga masih belum ada yang dievakuasi, untuk dapur umum ini masih diampu oleh masing masing desa yang mereka sudah punya pelatihan penangana banjir,” katanya.

Rusak padi siap panen

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi mengatakan, banjir di enam kecamatan juga mengancam tanaman padi yang siap panen yang telah berusia lebih dari 70 hari.

Meski masih bisa dipanen, namun dipastikan kualitas gabah yang dihasilkan akan menurun.

“Ada lebih dari 1.300 hektar tanaman padi siap panen yang terdampak banjir. Kalau terendam 2 hingga 3 hari tetap masih bisa dipanen tapi kualitasnya pasti turun dan harga juga dipastikan turun,” katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/03/11/090020278/banjir-di-ngawi-meluas-rendam-35-desa-padi-siap-panen-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke