SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi telah menangkap pengemudi ambulans berlogo Partai Demokrat yang menabrak lima sepeda motor di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/2/2024). Permasalahan tersebut diselesaikan secara damai.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arief Fazlurrahman mengatakan, pelaku juga sudah dimintai keteranganya. Menurut dia, pengemudi ambulans tersebut tidak sengaja menabrak motor terparkir.
"Pengendara ambulans sudah diperiksa dan dimintai keterangan. Tidak ada unsur kesengajaan pada saat terjadinya kecelakaan," kata Arief ketika dikonfirmasi melalui pesan, Kamis (29/2/2024).
Selain itu, pengemudi tersebut juga mengakui telah mengencangkan laju kendaraanya usai menabrak. Sebab, dia takut dihajar massa yang sudah berkumpul di sekitar Jalan Simokerto.
Baca juga: Bantah Ambulans yang Tabrak 5 Motor di Surabaya Milik Partai Demokrat, Ketua DPC: Buka Saja CCTV
"Adapun yang bersangkutan (pengemudi ambulans) melarikan diri karena panik. Dia khawatir akan dikeroyok orang banyak," jelasnya.
Arief mengungkapkan, pihak korban dan pengemudi ambulans tersebut juga sudah dipertemukan. Mereka sepakat untuk menyelesaikan perkara itu menggunakan jalur damai.
"Penyelesaian kecelakaan dengan kerugian material, sudah ditempuh melalui jalur kekeluargaan dan restorative justice," katanya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu korban, Muhammad Arians (19), warga Jalan Sidotopo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Ketika itu, dia sedang minum kopi di warung sekitar lokasi kejadian.
Kemudian, kata Arians, ambulans berwarna dasar biru dan berlogo Partai Demokrat tersebut datang dari arah selatan ke utara. Kendaraan itu terlihat melaju dengan kencang.
"Itu ambulansnya kenceng, enggak menyalakan sirine, dari arah Jalan Simokerto ke Jalan Sidotopo sini. Iya itu milik Demokrat, kelihatan logonya," kata Arians ketika ditemui di sekitar lokasi kejadian.
Tak lama, ambulans tersebut secara tiba-tiba langsung berbelok ke kiri lalu menabrak lima sepeda motor yang terparki. Mengetahui itu, sejumlah warga sekitar langsung berdatangan.
"Saya melihatnya itu dua orang, satu yang nyetir (ambulans) sama penumpangnya itu cuma pakai kaos dalam, enggak bawa jenazah. Habis nabrak langsung mau kabur," jelasnya.
Lalu, warga dan pengendara yang kebetulan melintas langsung berusaha menghentikan ambulans tersebut. Namun, pengemudi tetap melaju kencang dan melarikan diri dari lokasi kejadian.
"Tadi ada yang berhentikan, sampai nggeletak (terjatuh) ke jalan, ada sekitar tiga orang, ambulansnya juga dipukuli sampai pecah kacanya tapi tetap kabur," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Lucy Kurniasari mengatakan, pihaknya hanya memiliki satu ambulans. Sedangkan, kendaraan tersebut tengah bersiaga di kecamatan.