KOMPAS.com - Sebuah video warga temukan aksi begal dengan menjerat leher korbannya, viral di media sosial.
Video itu tersebar melalui beberapa grup Whatsapp. Salah satunya grup Forum Berbagi Informasi.
Dalam video, seorang pria mengatakan telah terjadi aksi begal di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.
Modusnya, pelaku menjerat korbannya hingga terjatuh dari sepeda motor. Namun, pelaku batal mengambil sepeda motor korban lantaran sepeda motornya jelek.
Baca juga: Aksi Heroik Anggota Paspampres, Gagalkan Begal Motor sampai Tersungkur Ditabrak Pelaku
"Infone mase, sek buru jembatan gantung etane Pak Trubus wong dijiret tapi sepedae diculno polae pedae elek wurung (infonye mase, barusan di jembatan gantung timurnya Pak Trubus ada orang dijerat tapi sepeda motornya dilepaskan karena sepedanya jelek gak jadi diambil)," kata pria dalam video tersebut.
Plt Kapolsek Pasrujambe Iptu Purwaningsih mengatakan, video yang beredar itu tidak benar.
"Video itu tidak benar, tidak pembegalan di sekitar jembatan, yang bersangkutan juga sudah kami panggil," kata Purwaningsih di kantornya.
Pihaknya kemudian memanggil orang yang membuat video itu ke Mapolsek Pasrujambe.
Diketahui, pembuat video adalah Maksum, warga Dusun Dadapan, Desa Jambearum, Kecamatan Pasrujambe.
Saat diklarifikasi, Maksum mengaku menyesal membuat video itu dan menyebarluaskannya.
Baca juga: Nekat Jegal Begal di Bekasi, Anggota Paspampres: Spontan, Dengar Teriakan Minta Tolong
Ia mengatakan, sebelum video itu dibuat, ia bertemu dengan Dimas dan mendapatkan informasi perihal adanya aksi begal dengan modus menjerat leher korbannya.
Namun, setelah videonya menyebar dan ditelusuri lebih lanjut, ternyata kejadian yang dimaksud tidak benar.
Purwaningsih mengimbau warga untuk memilah informasi dan memastikan kebenarannya sebelum disebarluaskan. Dengan demikian, tidak terjadi kepanikan di tengah masyarakat.
"Kami imbau warga agar lebih selektif saat menerima informasi. Pastikan dulu kebenarannya sebelum disebarluaskan," imbaunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.