Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Kenaikan Harga, Pemkab Banyuwangi Gelontorkan 10 Ton Beras Setiap Hari

Kompas.com - 23/02/2024, 14:20 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sedikitnya 10 ton beras digelontorkan Pemkab Banyuwangi kepada masyarakat untuk menekan kenaikan harga beras yang semakin sulit dijangkau.

Beras jenis medium SPHP asal Bulog tersebut disalurkan dengan harga murah melalui operasi pasar yang digelar setiap hari.

Selain beras, Bulog bersama Pemkab Banyuwangi juga memberikan menyediakan kebutuhan pokok lain, seperti gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu.

Baca juga: Bukan Hanya di Indonesia, Harga Beras di Dunia Juga Mahal

Pimpinan Kantor Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun mengatakan, selain 10 ton beras, Bulog juga menyuplai beras ke sejumlah pasar-pasar tradisional.

"Jika ditotal, per hari disalurkan sekitar 20 hingga 30 ton beras. Jadi jika ditotal sejak Januari sampai sekarang, totalnya sudah 1.100 ton," kata Harisun, Jumat (23/2/2024).

Menurutnya, stok beras di Gudang Bulog Banyuwangi saat ini mencapai 5.500 ton dan masih akan ada penambahan.

"Jumlah ini masih cukup untuk stok selama tiga bulan ke depan," ungkap Harisun.

Sementara itu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, di Pasar Banyuwangi ada 3,5 ton beras, 400 kilogram (kg) gula pasir, 200 liter minyak, dan 40 kg tepung terigu.

"Harganya lebih murah dari pasaran," kata Ipuk.

Ia mengatakan, operasi pasar tersebut sebagai bagian dari inisiasi dan kolaborasi antara Bulog dan Pemkab Banyuwangi menyikapi naiknya harga beras di pasaran.

Baca juga: Harga Beras Terus Naik di Negara Agraris

"Semoga bisa membantu warga untuk membeli beras dengan harga terjangkau," ungkap Ipuk.

Dalam operasi pasar itu, beras medium dijual dengan harga Rp 51.000 per kemasan 5 kilogram (kg), atau Rp 10.200 per kg.

"Di pasaran saat ini, sudah menyentuh angka Rp 12 ribu per kg lebih," ujar Ipuk.

Namun, ada aturan khusus bagi masyarakat yang ingin membeli beras tersebut. Pemkab memberi batasan maksimal 2 kemasan atau 10 kg.

"Pembatasan ini untuk mengantisipasi penimbunan atau dijual kembali dengan harga yang lebih mahal," terang Ipuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com