KOMPAS.com - Gunung Piramid adalah sebuah gunung di Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur dan masih masuk dalam wilayah Gunung Argopuro.
Gunung yang menjadi magnet bagi para pendaki ini dikenal dengan keindahan panorama di sepanjang jalur pendakian dan dari puncaknya.
Baca juga: Kuota Pendakian Gunung Piramid Dibatasi, Apa Alasannya?
Puncak Gunung Piramid yang menjadi tujuan pada pendaki ini berada pada ketinggian 1.521 mdpl.
Pendakian dimulai dari Kelurahan Curahdami, dengan waktu pendakian menuju camping ground sekitar 3 jam. Selanjutnya pendakian menuju puncak memakan waktu 3-5 jam.
Baca juga: Akan Ada Aturan Pendakian Gunung Piramid Jika Sudah Resmi, Apa Saja?
Walaupun berada di wilayah Kabupaten Bondowoso, kawasan Gunung Piramid berada di bawah pengelolaan Perhutani.
Adapun nama Gunung Piramid disematkan oleh masyarakat setempat karena dari kejauhan bentuknya seperti segitiga layaknya Piramida di Mesir.
Baca juga: Pendakian Gunung Piramid Tak Kunjung Legal, Ini Dampak bagi Pekerja Pariwisata
Beberapa spot menarik yang ada di jalur pendakian Gunung Piramid adalah spot Batu Langgar dan jalur Punggung Naga.
Batu Langgar adalah sebuah batu besar yang akan ditemukan sebelum area camping ground. Batu ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat.
Sementara Punggung Naga adalah sebuah punggung bukit mengarah ke puncak dengan trek yang berupa jalan setapak sepanjang 1,5 kilometer.
Trek Punggung Naga disebut ekstrem karena sangat sempit, memiliki kontur yang curam, dan terdapat jurang sedalam ratusan meter di kanan dan kirinya.
Bahkan ada yang menyebut jika trek yang dilewatipada jalur punggungan menuju puncaknya ada yang memiliki kemiringan hampir mencapai 90 derajat.
Jalur yang berupa jalan setapak ini yang hanya dapat dilewati oleh satu orang, sehingga apabila pendaki saling berpapasan maka salah satunya harus mengalah.
Salah satu pendaki harus mencari tempat aman untuk duduk dan berpegangan sementara pendaki lain akan berjalan melewatinya.
Jalur ini memang tidak terdapat pengaman atau tali pembatas sehingga dibutuhkan kehati-hatian dan fokus yang tinggi untuk melewati trek yang sangat ekstrem.
Jika salah melangkah, terpeleset, atau pijakan yang diinjaknya longsor, maka pendaki bisa langsung jatuh ke dalam jurang sehingga nyawa akan menjadi taruhannya.