BOJONEGORO, KOMPAS.com- Suwarno, Kepala Desa (Kades) Ngunut, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, diduga melakukan pelanggaran pemilu di masa tenang kampanye.
Suwarno diketahui telah mengajak warganya memilih seorang calon anggota legislatif (caleg) melalui grup WhatsApp.
Baca juga: Istrinya Jadi Caleg, Dua Polisi di Landak Dimutasi
Ketua Bawaslu Kabupaten Bojonegoro, Handoko Sosro Hadiwijoyo mengaku telah mengklarifikasi ke lapangan terkait kebenaran informasi dugaan pelanggaran Pemilu tersebut.
Bawaslu juga meminta keterangan pada sejumlah warga yang ada di grup WhatsApp, termasuk pihak kepala desa yang diduga menyebarkan ajakan memilih salah satu caleg.
Berdasarkan hasil klarifikasi, mereka membenarkan adanya chat grup WhatsApp yang mengajak memilih caleg tertentu.
Baca juga: Viral, Video Warga Sumenep Terima Amplop Berisi Uang Bergambar Caleg, Bawaslu Telusuri
"Warga yang ditemui membenarkan adanya chat itu di grup whatsapp, dan kepala desa juga mengakuinya," kata Handoko Sastro Hadiwijoyo, saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/2/2024).
Handoko Sastro Hadiwijoyo menyampaikan, pihaknya belum menetapkan apakah ada pelanggaran Pemilu.
"Masih belum menjadi temuan, karena klarifikasi ini adalah upaya validasi informasi," ujarnya.
Menurutnya, proses penetapan informasi tersebut menjadi temuan dugaan pelanggaran Pemilu harus dilakukan dengan kajian melalui rapat pleno.
Termasuk mengkaji syarat formil dan unsur lainnya dari informasi tersebut untuk dijadikan sebagai temuan dugaan pelanggaran pemilu.
"Untuk rapat pleno baru nanti malam akan dilakukan, jadi belum diregister menjadi temuan," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Ngunut, Suwarno membenarkan terkait beredarnya pesan singkat melalui grup WhatsApp warga untuk memilih salah satu caleg.
Dalam grup WhatsApp warga tersebut, terdapat para tokoh-tokoh lembaga kemasyarakatan desa setempat, di antaranya Ketua RT, RW, dan perangkat desa.
Suwarno pun mengakui secara terbuka dirinya mendukung caleg tersebut,
"Jadi, malu saya kalau di Desa Ngunut tidak ada yang memilihnya. Jadi ingat dulu ada insentif RT dan RW saat dipimpin beliau, perhatiannya ke desa luar biasa," ujar Suwarno saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (12/2/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.