Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tenang, KPU Kota Batu dan Parpol Perbolehkan Bekas APK Dijadikan Kandang Ayam

Kompas.com - 11/02/2024, 06:04 WIB
Nugraha Perdana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu bersepakat dengan seluruh partai politik (parpol), memperbolehkan masyarakat memanfaatkan bekas Alat Peraga Kampanye (APK) dalam masa tenang saat ini.

Sesuai aturan yang ada, pada masa tenang selama tiga hari, yakni tanggal 11-13 Februari 2024 tidak boleh ada kegiatan kampanye dalam bentuk apapun. 

"Jadi sudah ada kesepakatan dengan teman-teman parpol, monggo dipergunakan daripada tidak dipergunakan. Masyarakat yang ingin memakai, misalnya kerangkanya, atau banner-nya untuk kandang ayam dan sebagainya dipersilakan untuk kebutuhan masyarakat," kata Ketua KPU Kota Batu, Heru Joko Purwanto pada Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Optimis Menang Satu Putaran, Prabowo Akan Lakukan Ini di Masa Tenang Pemilu 2024

Heru menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh parpol untuk meminta mencabut seluruh APK secara mandiri.

"Dengan harapan bersama parpol dan masyarakat, jadi himbauan kami tidak hanya Satpol PP saja, tetapi seluruh partai politik ikut ambil bagian dibersihkan bersama-sama agar estetika kota kita terlihat kembali bersih dan seluruh masyarakat bisa tenang," katanya.

Dalam masa tenang ini, KPU Kota Batu mengantisipasi adanya bentuk penempelan-penempelan APK di lokasi TPS secara sembunyi-sembunyi.

Namun, Heru berharap hal itu tidak terjadi, dan semua pihak bisa menjaga kondusifitas Kota Batu selama masa tenang.

"Saya berharap kepada seluruh peserta pemilu, marilah kita besarkan dada untuk minggu tenang menjaga kondusifitas ketenangan Kota Batu," katanya.

Baca juga: Gibran Kembali Bertugas sebagai Wali Kota Solo pada Masa Tenang Pilpres 2024

Pihaknya telah menginstruksikan seluruh anggota KPPS untuk menyisir keberadaan APK di TPS-TPS.

"Seluruh anggota KPPS, kami instruksikan, jadi sebelum mendirikan TPS kita menyisir, radius-radius tertentu untuk tidak ada lagi APK. Jika ada temuan, sanksi, akan ditangani Bawaslu, nanti dicopot, dan sanksi administrasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Surabaya
Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Surabaya
2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

Surabaya
Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com