KOMPAS.com - Hujan deras membuat debit air sungai atau Kali Plalangan meningkat. Situasi ini membuat tanggul di Dusun Plosolebak, Desa Tambakploso, Kecamatan Turi, Lamongan, Jawa Timur, jebol.
Akibatnya, ratusan rumah warga dan lahan pertanian terendam air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Joko Raharto mengatakan, pihaknya mendapat laporan mengenai tanggul jebol di Dusun Plosolebak, Desa Tambakploso, satu jam pascakejadian.
Baca juga: Tanggul Jebol, SD di Bandung Terendam Banjir dan Lumpur, Sekolah Diliburkan
Saat itu, air banjir sudah meluber ke permukiman warga dan lahan pertanian.
"BPBD Lamongan menerima laporan ada tanggul jebol di Dusun Plosolebak, Desa Tambakploso, pukul 06.00 WIB."
"Kali Plalangan mengalami kenaikan debit air dan membuat tanggul tidak dapat menahan derasnya air sehingga mengakibatkan tanggul jebol, ada dua titik," ujar Joko, saat dihubungi, Selasa (6/2/2024).
Joko menjelaskan, titik tanggul pertama yang jebol dengan panjang sekitar 15 meter, lebar kurang lebih 3 meter dan kedalaman 2 meter.
Sedangkan pada titik kedua, tanggul yang jebol panjang sekitar 7 meter, lebar kurang lebih 3 meter dan kedalaman 2 meter.
"Mengakibatkan sebanyak 152 rumah warga di Dusun Plosolebak tergenang, dengan ketinggian air 40 sampai 65 sentimeter."
Baca juga: Hujan Deras Guyur Kabupaten Kupang, Tembok Penahan Tanggul Jebol
"Sementara itu lahan pertanian yang terdampak sekitar 50 hektare, dengan ketinggian 30 sampai 60 sentimeter," kata Joko.
Ia menambahkan, banjir tidak hanya terjadi di Dusun Plosolebak, tapi juga Dusun Gabus di mana terdapat 175 rumah warga yang tergenang dengan ketinggian air antara 40 hingga 65 sentimeter.
Selain itu, lahan pertanian sekitar 70 hektare di Dusun Gabus pun terendam. Ketinggian air 30 sampai 60 sentimeter.
"Kerugian masih dalam pendataan dan aktivitas warga terganggu," ucap Joko.
Hingga saat ini, jajaran BPBD Lamongan terus berkoordinasi dengan unsur terkait lain untuk menangani tanggul jebol.
Sementara itu bahan bantuan untuk penanganan tanggul jebol seperti gedeg, bongkotan, terpal dan glansing (sak berisi pasir) sudah didatangkan di lokasi.
"Kondisi saat ini tanggul masih belum bisa ditangani, dikarenakan derasnya debit air," tutur Joko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.