NGAWI, KOMPAS.com- Seorang warga bernama Patmo menceritakan kecelakaan bus pengangkut rombongan kader Partai Hanura yang menewaskan tiga orang di Tol Solo-Ngawi, Minggu (4/2/2024).
Menurut Padmo, ada sekitar 50 orang penumpang bus yang merupakan anggota Partai Hanura. Mereka baru saja pulang dari kampanye di Gelora Bung Karno Jakarta dan hendak kembali ke Surabaya.
"Banyak, teman-teman yang ikut ada sekitar 50 (orang)," kata Patmo, Minggu (4/2/2024), seperti dikutip dari Surya.
Baca juga: Polisi Ungkap Pemicu Kecelakaan Bus Rombongan Kader Hanura di Tol Solo-Ngawi, 3 Tewas
Patmo mengungkapkan, di dalam bus dia duduk di bangku baris belakang.
Dia sempat tertidur di perjalanan. Kemudian Patmo dikejutkan dengan suara benuturan yang sangat keras.
Dalam sekejap, bus yang ditumpanginya terguling dan sempat terseret.
"Tersengar bunyi tabrakan cukup keras, bodi bus terseret," kata dia.
Baca juga: Bus Rombongan Anggota Partai Hanura Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, 3 Tewas
Patmo kemudian berupaya keluar dari bus. Dia juga membantu teman-temannya yang lain.
Saat itu dia juga merasakan tubuhnya kesakitan.
"Saya melihat keluar bus terguling, saya keluar sambil merintih kesakitan," katanya.
Kecelakaan tersebut menewaskan tiga orang. Yakni sopir bus bernama Catur Pancoro (47), dan dua penumpang yang merupakan kader Hanura yaitu Hadi Umar F (21) serta Aditya Spulete (38).
Sedangkan 16 penumpang lainnya menjalani perawatan di RSUD Widodo Ngawi.
Baca juga: Bus Berisi 50 Kader Partai Hanura Kecelakaan di Tol Ngawi, 2 Tewas
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ngawi AKBP Argowiyono mengungkapkan, mulanya bus Efa Transjaya bernomor polisi W 7401 UO tersebut melintas di ruas Tol Solo-Ngawi.
Kemudian sopir berusaha menyalip kendaraan truk di depan bus tersebut.