PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebanyak 465 mahasiswa lulusan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang diwisuda pada Oktober 2023, hingga kini mengaku belum menerima ijazah.
Padahal, mereka sangat membutuhkan ijazah tersebut untuk persyaratan mencari pekerjaan.
Baca juga: Syarat Nilai Rapor dan Ijazah Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Salah satu sarjana IAIN Madura, Faris mengaku resah lantaran sudah tiga bulan ijazahnya belum terbit. Faris mengaku hendak melamar pekerjaan di salah satu perusahaan dealer motor di Kabupaten Pamekasan. Namun karena belum ada ijazah, Faris urung mendaftar.
“Karena ijazah belum tertbit, tidak jadi melamar pekerjaan. Sementara menganggur dulu,” terang Faris, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: Penjelasan Kepala Sekolah di Bima soal Guru Honorer Dipecat via WA karena Ijazah D2
Sarjana lainnya, Moh Ruddin yang kini baru diterima mengajar di salah satu lembaga pendidikan sebagai guru Bahasa Indonesia mengaku resah karena pihak sekolah meminta ijazah S1-nya. Ijazah tersebut sebagai persyaratan administrasi sekolah.
“Karena ijazah tidak terbit, maka pihak kampus hanya mengeluarkan Surat Tanda Lulus (STL). STL ini tidak bisa dijadikan sebagai persyaratan administrasi yang sah karena yang dibutuhkan ijazah,” ujarnya
Baca juga: Pakai Seragam, Orangtua Siswa di Bandung Demo karena Ijazah Anaknya Ditahan Sekolah
Sarjana yang juga terkendala soal ijazah saat mencari pekerjaan yakni Lutfiyah. Beberapa bulan lalu dibuka persyaratan pegawai dengan perjanjian kerja (P3K). Kesempatan untuk ikut P3K itu hilang karena ijazah tidak dikeluarkan kampus.
“Sudah capek-capek 4 tahun kuliah, ketika ijazah dibutuhkan tidak ada. Kami berharap kampus segera menerbitkan ijazah kami,” kata Lutfiyah.
Wakil Rektor I IAIN Madura Maimun menjelaskan soal belum terbitnya 465 ijazah sarjana Fakultas Tarbiyah.
Menurutnya masing-masing fakultas memiliki cara sendiri-sendiri dalam mencetak ijazah. Jika ada alasan kekurangan kertas untuk mencetak, maka hal itu akan dialami oleh semua fakultas.
Namun faktanya hanya Fakultas Tarbiyah yang belum terbit. Sedangkan di fakultas lain tidak ada masalah.
“Sudah kami klarifikasi kepada dekan Fakultas Tarbiyah. Intinya, ijazah akan segera diterbitkan karena itu kewajiban kampus dan haknya mahasiswa yang sudah lulus,” ujar Maimun, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (30/1/2024).
Guru besar bindang ilmu hukum Islam IAIN Madura ini menambahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah berjanji akan menyerahkan ijazah pada tanggal 1 Februari 2024.
“Tanggal 1 Februari akan diumumkan bahwa ijazah sudah bisa diambil di Fakultas Tarbiyah. Begitu kesepakatan dalam rapat antara pimpinan rektorat,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.