Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PPK dan 2 Anggota PPS di Sampang Dinonaktifkan gara-gara Rekrut KPPS Siluman

Kompas.com - 23/01/2024, 14:54 WIB
Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com - Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Karang Penang dan dua anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Karang Oloh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dinonaktifkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang.

Mereka diduga melakukan pelanggaran etik terkait rekrutmen Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Karang Oloh.

Dugaan pelanggaran etik yang dilakukan mereka karena meloloskan calon anggota KPPS yang tidak pernah mendaftar.

Komisioner KPU Kabupaten Sampang Divisi Hukum dan Pengawasan Syamsul Arifin menjelaskan, Ketua PPK dan dua anggota PPS itu harus dinonaktifkan setelah ada laporan yang mengarah pada pelanggaran etik profesi penyelenggara. Bahkan, beberapa terlapor sudah menjalani pemeriksaan sehingga yang bersangkutan harus dinonaktifkan.

"Berdasarkan aturan KPU, terlapor harus dinonaktifkan, apalagi pemeriksaan atas laporan sudah jalan," ujar Syamsul saat dihubungi melalui telepon, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Diduga Memihak Salah Satu Caleg, Ketua PPK di Brebes Didesak Mundur

Syamsul menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sudah mulai tampak arah dari dugaan pelanggaran etik tersebut. Namun, pihaknya enggan untuk membeberkan hasilnya karena harus disidangkan di pleno KPU.

"Kalau sudah pleno, akan kami umumkan ke publik," imbuh Ali.

Baca juga: Terima Uang dari Caleg, 1 PPK dan 4 PPS di Makassar Dipecat

Sementara itu, Ketua PPK Karang Penang, Suda, membantah bahwa dirinya ikut campur dalam proses rekrutmen anggota KPPS di Desa Karang Penang Oloh. Menurutnya, PPK memiliki tugas dan divisi yang khusus menangani rekrutmen KPPS.

"Tugas saya hanya mengawasi, bukan intervensi kepada PPS. Saya tidak tahu apa-apa karena ada divisi lain di PPK," kata Sudar melalui telepon seluler.

Sebagai Ketua PPK, Sudar tetap akan bertanggung jawab atas kejadian di Desa Karang Penang Oloh. Bahkan, dirinya berjanji akan buka-bukaan dalam pemeriksaan di KPU.

"Akan saya beberkan semua ke KPU sebatas yang saya tahu. Saya juga akan membuktikan bahwa saya tidak intervensi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com