Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin Presiden Selanjutnya Tak Menurunkan Anggaran Riset

Kompas.com - 15/01/2024, 12:31 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), berencana menambah anggaran riset di akhir masa jabatannya. Dia pun yakin, pemimpin baru akan melanjutkan kebijakannya tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi ketika mengikuti Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (15/1/2024).

“Perguruan tinggi peran untuk RnD (research and development) harus betul-betul diperkuat," kata Jokowi, saat memberikan sambutan.

Baca juga: Jokowi Minta Menteri Nadiem Perbesar Anggaran Riset Perguruan Tinggi

"Artinya lagi Pak Nadiem (Mendikbudristek), anggarannya diperbesar. enggak apa-apa dimulai tahun ini nanti kan sudah ganti presiden,” lanjutnya.

Jokowi meminta Nadiem Makarim menaikkan anggaran riset dari jumlah yang besar. Lalu, presiden berikutnya, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto ataupun Ganjar Pranowo, mau tidak mau akan melanjutkan.

“Dimulai dulu yang gede, jadi presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan, entah itu 01, entah itu 02, itu entah 03, tapi dimulai dulu,” ujarnya.

Jokowi pun meyakini, pemimpin yang terpilih dalam pilihan presiden (Pilpres) 2014 tidak akan berani memotong anggaran riset tersebut.

“Enggak mungkin, kalau sudah Pak Nadiem sudah menambahkan banyak, kemudian presiden yang akan datang memotong, enggak akan berani,” ucapnya.

Baca juga: Cak Imin Janji Anggaran Riset Minimal 3 Persen dari APBN jika Terpilih

Lebih lanjut, Jokowi menyebut perguruan tinggi memilik tugas mulia, yakni menjadi lembaga riset karena memiliki dosen yang sangat banyak, tenaga peneliti, serta puluhan ribu mahasiswa.

“Oleh karena itu saya akan memerintahkan kepada BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), untuk menjadi orkestrator penelitian bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," ujarnya.

Oleh karena itu, Jokowi berharap banyak kepada riset yang dilakukan perguruan tinggi. Baru kemudian bisa dilanjutkan BRIN dan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com